Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distanpan) Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, mencatat luas lahan perkebunan kelapa sawit milik rakyat di daerah itu mencapai 20 ribu hektare.

“Seluruh lahan tersebut digarap oleh masyarakat secara mandiri dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga dan juga ikut menampung para pekerja saat musim panen dan peremajaan,” kata kepala Bidang Perkebunan pada Distanpan Kabupaten Abdya Azwar di Blangpidie, Jumat.

Ia menjelaskan kebun sawit milik rakyat itu berada di kawasan Kecamatan Kuala Batee dan Kecamatan Babahrot.

Ia menyebutkan dari total luas areal kebun kelapa sawit rakyat tersebut 17.500 hektare di antaranya merupakan Tanaman Menghasilkan (TM) dengan rata-rata produktifitas Tandan Buah Segar (TBS) 1.400 kilogram (kg) per hektar sekali panen.

"Panen TBS kelapa sawit ini dua kali dalam satu bulan. Rata-rata produktifitas 1.400 kg per hektar sekali panen atau sekitar 295.060 ton TBS  per tahun," katanya.

Selain itu ada juga kebun kelapa sawit milik rakyat yang Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) luasnya sekitar 2.565 hektar di tambah Tanam Rusak (TR) 548 hektar dan taman rusak seluas 548 hektar harus di lakukan peremajaan (replanting) agar produktifitas TBS kelapa sawit meningkat.

Ia juga mengatakan semua hasil panen TBS dari kebun rakyat itu ditampung oleh pengusaha lokal dan diolah pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik swasta.

" PKS milik swasta ada dua unit di Kabupaten Abdya ini. Jadi, rata-rata TBS yang dipanen oleh petani mereka yang tampung dengan harga ditetapkan Pemerintah, " kata Azwar.

Pihaknya juga terus berupaya memberikan pendampingan kepada petani dalam upaya meningkatkan produktivitas hasil panen yang nantinya juga akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan petani.

Pewarta: Suprian

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023