Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut sepanjang 200 meter tanggul pengaman Daerah Aliran Sungai (DAS) Gunci di Kabupaten Aceh Utara rusak akibat peristiwa banjir melanda wilayah setempat yang dipicu curah hujan intensitas tinggi.
“Dampak kejadian banjir mengakibatkan rusaknya tanggul pengaman DAS Gunci lebih kurang 200 meter,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalpos-PB) di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan, banjir terjadi di wilayah Aceh Utara sejak Jumat (10/2) sore, yang menyebabkan puluhan rumah terendam di Gampong Lhokcut dan Kubu, Kecamatan Sawang dan Gampong Buket Linteung, Kecamatan Langkahan.
Baca juga: Freeport hentikan sementara penambangan dan pengolahan
Selain terendam rumah warga dan rusak tanggul pengaman DAS sungai, banjir juga menyebabkan terkikisnya badan jalan Gampong Kubu menuju Gampong Lhokcut.
“Akibat tingginya intensitas curah hujan yang terjadi, sehingga air menggenangi permukiman warga dan terjadinya longsor yang menutupi badan jalan penghubung,” ujarnya.
Pihaknya mencatat, korban terdampak sebanyak 60 jiwa dalam 17 kepala keluarga di Kecamatan Sawang dan 476 jiwa dalam 119 kepala keluarga di Kecamatan Langkahan.
Tidak ada pengungsi dan korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Personel BPBD Aceh Utara telah melakukan penanggulangan banjir mulai dari pendataan hingga koordinasi dengan pihak terkait.
“Kondisi terakhir air sudah kembali surut. Di Kecamatan Langkahan masih tergenang jalan lintas gampong ketinggian sekitar 30-50 centimeter Dusun Pateung dan Dusun Teungoh,” ujarnya.
Secara terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan intensitas ringan hingga sedang masih mengguyur beberapa wilayah Aceh beberapa hari ke depan, sehingga perlu kewaspadaan masyarakat terhadap potensi banjir dan tanah longsor.
“Memang kalau kita lihat dari dinamika atmosfir, dalam dua hingga tiga hari ke depan, sejumlah wilayah Aceh masih ada hujan ringan hingga sedang,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad.
Terutama, lanjut dia, untuk Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Singkil, Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Aceh Selatan, yang masih diguyur hujan ringan hingga sedang.
Sementara wilayah Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Banda Aceh dan Aceh Besar, kondisi cuaca berpotensi berawan hingga hujan tidak merata.
“Jadi di wilayah potensi hujan perlu waspada banjir, sedangkan di wilayah tengah seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues perlu waspada terhadap tanah longsor,” ujarnya.
Baca juga: BPBD dan Basarnas evakuasi warga terjebak banjir di Aceh Besar
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Dampak kejadian banjir mengakibatkan rusaknya tanggul pengaman DAS Gunci lebih kurang 200 meter,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalpos-PB) di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan, banjir terjadi di wilayah Aceh Utara sejak Jumat (10/2) sore, yang menyebabkan puluhan rumah terendam di Gampong Lhokcut dan Kubu, Kecamatan Sawang dan Gampong Buket Linteung, Kecamatan Langkahan.
Baca juga: Freeport hentikan sementara penambangan dan pengolahan
Selain terendam rumah warga dan rusak tanggul pengaman DAS sungai, banjir juga menyebabkan terkikisnya badan jalan Gampong Kubu menuju Gampong Lhokcut.
“Akibat tingginya intensitas curah hujan yang terjadi, sehingga air menggenangi permukiman warga dan terjadinya longsor yang menutupi badan jalan penghubung,” ujarnya.
Pihaknya mencatat, korban terdampak sebanyak 60 jiwa dalam 17 kepala keluarga di Kecamatan Sawang dan 476 jiwa dalam 119 kepala keluarga di Kecamatan Langkahan.
Tidak ada pengungsi dan korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Personel BPBD Aceh Utara telah melakukan penanggulangan banjir mulai dari pendataan hingga koordinasi dengan pihak terkait.
“Kondisi terakhir air sudah kembali surut. Di Kecamatan Langkahan masih tergenang jalan lintas gampong ketinggian sekitar 30-50 centimeter Dusun Pateung dan Dusun Teungoh,” ujarnya.
Secara terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan intensitas ringan hingga sedang masih mengguyur beberapa wilayah Aceh beberapa hari ke depan, sehingga perlu kewaspadaan masyarakat terhadap potensi banjir dan tanah longsor.
“Memang kalau kita lihat dari dinamika atmosfir, dalam dua hingga tiga hari ke depan, sejumlah wilayah Aceh masih ada hujan ringan hingga sedang,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad.
Terutama, lanjut dia, untuk Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Singkil, Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Aceh Selatan, yang masih diguyur hujan ringan hingga sedang.
Sementara wilayah Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Banda Aceh dan Aceh Besar, kondisi cuaca berpotensi berawan hingga hujan tidak merata.
“Jadi di wilayah potensi hujan perlu waspada banjir, sedangkan di wilayah tengah seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues perlu waspada terhadap tanah longsor,” ujarnya.
Baca juga: BPBD dan Basarnas evakuasi warga terjebak banjir di Aceh Besar
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023