Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Pemkab Aceh Selatan telah mendirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di 260 desa dan 124 Taman Kanak Kanak di 18 kecamatan, namun mengalami hambatan dan kendala dalam menjalankan proses belajar mengajar secara maksimal karena tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.  
    
Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Dinas Pendidikan Aceh Selatan, Suhainiwar di Tapaktuan, Kamis mengatakan, berdasarkan hasil tinjauan lapangan, mayoritas PAUD mengalami kekurangan tenaga pendidik dan alat peraga baik yang tersedia di dalam ruangan belajar maupun di luar ruangan.

"Pendirian lembaga PAUD yang merata di setiap desa dan 124 lembaga sekolah TK tersebut merupakan bagian dari keseriusan Pemkab Aceh Selatan ingin meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini yang dimulai dari lembaga pendidikan luar sekolah," kata dia.

Namun,  lanjut dia, selain masih mengalami hambatan dan kendala bidang sarana dan prasarana yang memadai juga  minimnya ketersediaan tenaga pendidik atau guru bidang study tertentu yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

Karena itu, pihaknya meminta kepada Pemkab Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh serta Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait agar memberikan perhatian serius untuk peningkatan kualitas dan kompetensi lembaga pendidikan anak usia dini di daerah itu dengan cara memprogramkan pengadaan sarana dan prasarana yang lengkap termasuk pengadaan tenaga pendidik atau guru sesuai dengan bidang study yang dibutuhkan di sekolah dimaksud.

"Keberadaan lembaga PAUD dan TK tersebut merupakan instrument penting dalam kurikulum pembelajaran di Indonesia saat ini dalam rangka mempersiapkan generasi muda kita yang handal dan teruji sejak usia dini," ujar dia..

Karena itu, kata dia, sudah sewajarnya pihak pemerintah memberikan perhatian khusus untuk kemajuan lembaga pendidikan anak usia dini tersebut agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016