Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan akan mengambil kebijakan menarik kelebihan guru di sejumlah SMA untuk mengajar di SMK yang selama ini mengalami kekurangan tenaga pendidik produktif.

Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra di Tapaktuan, Kamis mengatakan, kebijakan tersebut merupakan salah satu solusi untuk mengatasi persoalan kekurangan guru produktif di sejumlah sekolah vokasi.

"Sebelum para guru tersebut ditugaskan di SMK, mereka terlebih dulu akan dididik secara khusus selama satu tahun di lembaga pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang berkompeten untuk meningkatkan kompetensi mereka sesuai standar guru yang dibutuhkan di lembaga pendidikan vokasi serta tidak menyalahi aturan sebagai seorang guru yang menerima tunjangan sertifikasi," kata Bupati.

Sebenarnya, sambung Bupati, persoalan kekurangan guru produktif di SMK bukan saja dialami Kabupaten Aceh Selatan, namun persoalan serupa juga dialami oleh sejumlah daerah lainnya di Indonesia.  
    
Menurutnya, untuk mewujudkan rencana pengalihan guru SMA menjadi guru produktif SMK tersebut, saat ini pihaknya sedang melakukan proses pendataan jumlah guru secara rinci termasuk kebutuhannya di lapangan sesuai bidang study atau mata pelajaran yang tersedia.

"Di Aceh Selatan, ada 13 SMK yang mengalami kekurangan guru mata pelajaran atau bidang study tertentu. Namun untuk menutupi kekurangannya dengan cara ditarik guru dari SMA yang kelebihan guru, tidak langsung direalisasikan secara praktis melainkan terlebih dulu akan dilakukan langkah evaluasi dan pendataan," tambahnya.

Bupati menegaskan, penarikan sejumlah guru bidang study tertentu di SMA menjadi guru produktif di SMK sangat beralasan. Sebab, ada guru mata pelajaran tertentu di SMA yang mencapai tiga orang dalam satu lembaga pendidikan, sehingga dinilai kurang efektif dalam memenuhi jam pelajaran.

Untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, kata dia, para guru tersebut lebih baik difungsikan menjadi guru produktif di SMK.

Namun jumlah guru yang akan dialihkan harus sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Dan bagi mereka tetap dibenarkan menggunakan sertifikat guru efektif maupun sertifikat guru produktif, katanya.

"Apabila guru produktif sudah maksimal di sekolah SMK, maka kreatifitas belajar mengajar lebih bermutu di setiap bidang dan jurusan," ujar dia.

Ia berharap lulusan sekolah kejuruan bisa menjadi tulang punggung dalam memacu pembangunan dan memajukan daerah.       "Penarikan guru bidang study yang lebih di SMA,  kami nilai akan menumbuhkan semangat baru di pendidikan vokasi atau SMK," tutur dia.


Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016