Pemerintah Kota Banda Aceh memastikan harga komoditas beras yang dijual di pasar tradisional di daerah itu stabil dan stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Alhamdulillah, untuk beras, stok kita banyak. Kita sangat terbantu dengan intervensi dari Bulog," kata Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq di Banda Aceh, Selasa.

Hal itu disampaikan Bakri usai meninjau Pasar Setui dan Pasar Al Mahirah Banda Aceh. Turut didampingi Wakapolresta Banda Aceh AKBP Satya Yudha Prakasa, Kepala Bulog Aceh Irsan Nasution dan Kepala BPS Banda Aceh Amir Fadli.

Baca juga: Beras SPHP akan tersedia di ritel modern di Aceh

Adapun stok beras yang tersedia di Bulog Divisi Regional Aceh sementara ini lebih kurang 10.000 ton, dan dalam waktu dekat juga akan dimasukkan kembali sekitar 7.500 ton beras impor dari Thailand.

Bakri menjelaskan peninjauan pasar dilakukan usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi secara daring dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Pendopo Wali Kota Banda Aceh.
 

Saat peninjauan, Bakri berdialog langsung dengan pedagang untuk memastikan kestabilan harga dan stok bahan kebutuhan pokok. Beberapa komoditas yang dipantau, antara lain beras, minyak goreng, gula, telur, cabai dan bawang.

"Ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat dengan Mendagri agar pemerintah daerah aktif memantau pasar," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tidak ragu mengonsumsi beras Bulog, karena kualitas terjamin dan harga terjangkau.

"Silakan dicoba beras Bulog. Kualitasnya medium ke atas dengan harga eceran tertinggi Rp9.950 per kilogram. Kami akan pantau terus agar stoknya selalu tersedia di pasaran," ujarnya.

Baca juga: Bulog siapkan 20.000 ton beras untuk kebutuhan Ramadhan dan lebaran di Aceh

Selain itu, Bakri juga bersyukur komoditas bahan pokok lain terpantau stabil seperti harga minyak goreng dan beberapa barang lain.

"Malah ada yang turun harganya, seperti telur, cabai dan bawang. Kami berharap semua tetap terkendali hingga menjelang puasa nanti," katanya.

Ia juga optimistis laju inflasi di Banda Aceh dapat terus ditekan hingga mencapai target nasional yaitu di bawah 5 persen.

"Jika stok dan harga terus stabil, kemudian kolaborasi dengan pihak terkait juga terus kita mengintensifkan, Insya Allah inflasi kota kita bisa turun lagi dibanding Januari 5,58 persen," ujarnya.

Untuk diketahui, kebutuhan beras secara umum di Aceh diperkirakan sekitar 30 ribu ton per tahun. Terlihat dari realisasi penyaluran oleh Bulog pada 2022 lalu sebanyak 30.463 ton.

Bulog Divre Aceh juga akan terus mengoptimalkan pembelian beras dari hasil petani lokal yang diperkirakan bakal panen pada Maret atau April 2023.
 

Baca juga: Persediaan beras Bulog Lhokseumawe capai 32 ribu ton

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023