Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) Lhokseumawe, Aceh, menyatakan persediaan beras di gudang perusahaan tersebut mencapai 32 ribu ton dan mencukupi kebutuhan hingga akhir 2023. 

"Persediaan beras di gudang saat ini mencapai 32 ribu ton. Dengan jumlah sebanyak itu mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun ini," kata Kepala Bulog Subdivre Lhokseumawe Mufti di Lhokseumawe, Selasa. 

Mufti mengatakan pihaknya terus memastikan persediaan beras dapat mencukupi kebutuhan masyarakat di tiga kabupaten kota yakni Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bireuen, dan Kota Lhokseumawe.

Jika persediaan berkurang, kata Mufti, pihaknya akan menambah dengan menyerap gabah petani. Hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan di wilayah kerja Bulog Lhokseumawe tetap terjaga.

"Dengan persediaan yang ada sekarang ini, kami yakin mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun nanti. Apalagi sekarang ini tidak ada lagi penyaluran beras miskin dan lain-lainnya," kata Mufti.

Selain itu, kata Mufti, pihaknya juga mendapatkan penugasan dari Badan Pangan Nasional untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras impor dari Thailand yang bertujuan menahan laju kenaikan harga beras.

"Beras yang kami salurkan ke pasar-pasar melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan ini dijual dengan harga Rp8.600 per kilogram," katanya. 

Mufti mengimbau masyarakat di tiga kabupaten kota wilayah kerja Bulog Subdivre Lhokseumawe tidak perlu khawatir terjadinya krisis beras. Sebab persediaan beras yang ada saat ini aman dan mencukupi.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena kami menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada kenaikan harga. Kami terus memastikan persediaan beras di gudang mampu memenuhi kebutuhan pangan," kata Mufti.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023