Pemerintah Kota Sabang bersama unsur Forkopimda peraturan untuk menerapkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), guna mendorong percepatan penanganan dan pencegahan stunting di Kota Sabang.
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan program tersebut merupakan gerakan bersama untuk mempercepat penurunan stunting yang akan menyasar langsung keluarga berisiko stunting yang ada di Sabang.
“Program ini akan berkolaborasi dengan seluruh unsur Forkopimda Sabang, dengan harapan dapat menjadikan Kota Sabang yang sehat dan bebas dari stunting,” kata Reza saat memimpin rapat bersama unsur Forkopimda di Kota Sabang, Jumat.
Fokus penanganan sasaran BAAS yakni meliputi anak usia di bawah 2 tahun yang terindikasi stunting, ibu hamil dari keluarga berisiko stunting dan balita stunting di atas 2 tahun.
Kemudian, calon pengantin dan keluarga baru yang merencanakan kehamilan dari keluarga berisiko stunting, serta anak usia di bawah 2 tahun tidak stunting namun berasal dari keluarga miskin atau keluarga berisiko stunting tinggi, juga akan menjadi sasaran proteksi.
Di samping program-program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, berbagai pelayanan kesehatan dan pemenuhan gizi anak akan ditingkatkan.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan memastikan instalasi jamban sehat dan air bersih tersedia di setiap rumah.
“Kita pastikan setiap anak di Sabang mendapatkan gizi yang baik dari pemberian Makanan Tambahan (PMT). Selain itu, kita juga upayakan pembersihan lingkungan di setiap gampong,” ujarnya.
Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting adalah program baru yang digagas untuk melibatkan seluruh pihak di Kota Sabang, baik stakeholder maupun masyarakat yang mampu untuk menjadi donatur dalam memberikan bantuan penanganan stunting, baik bantuan materi maupun bantuan asupan gizi bagi anak yang menderita stunting hingga usia 0 hingga 2 tahun.
“Mudah-mudahan dengan adanya Bapak Asuh Stunting ini, dapat menurunkan angka stunting di Kota Sabang. Saya berharap seluruh stakeholder dapat berkontribusi bersama-sama membantu penurunan angka stunting di daerah kita ini,” ujarnya berharap.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan program tersebut merupakan gerakan bersama untuk mempercepat penurunan stunting yang akan menyasar langsung keluarga berisiko stunting yang ada di Sabang.
“Program ini akan berkolaborasi dengan seluruh unsur Forkopimda Sabang, dengan harapan dapat menjadikan Kota Sabang yang sehat dan bebas dari stunting,” kata Reza saat memimpin rapat bersama unsur Forkopimda di Kota Sabang, Jumat.
Fokus penanganan sasaran BAAS yakni meliputi anak usia di bawah 2 tahun yang terindikasi stunting, ibu hamil dari keluarga berisiko stunting dan balita stunting di atas 2 tahun.
Kemudian, calon pengantin dan keluarga baru yang merencanakan kehamilan dari keluarga berisiko stunting, serta anak usia di bawah 2 tahun tidak stunting namun berasal dari keluarga miskin atau keluarga berisiko stunting tinggi, juga akan menjadi sasaran proteksi.
Di samping program-program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, berbagai pelayanan kesehatan dan pemenuhan gizi anak akan ditingkatkan.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan memastikan instalasi jamban sehat dan air bersih tersedia di setiap rumah.
“Kita pastikan setiap anak di Sabang mendapatkan gizi yang baik dari pemberian Makanan Tambahan (PMT). Selain itu, kita juga upayakan pembersihan lingkungan di setiap gampong,” ujarnya.
Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting adalah program baru yang digagas untuk melibatkan seluruh pihak di Kota Sabang, baik stakeholder maupun masyarakat yang mampu untuk menjadi donatur dalam memberikan bantuan penanganan stunting, baik bantuan materi maupun bantuan asupan gizi bagi anak yang menderita stunting hingga usia 0 hingga 2 tahun.
“Mudah-mudahan dengan adanya Bapak Asuh Stunting ini, dapat menurunkan angka stunting di Kota Sabang. Saya berharap seluruh stakeholder dapat berkontribusi bersama-sama membantu penurunan angka stunting di daerah kita ini,” ujarnya berharap.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023