Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh meminta PT PLN (Persero) menjaga keandalan suplai tenaga listrik kepada seluruh pelanggan termasuk selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.

"Apabila listrik padam, ibu-ibu di rumah terkendala untuk memasak persiapan berbuka puasa. Kemudian juga kegiatan rumah tangga lainnya, mereka akan merasa rugi apabila listrik sering padam," kata Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas di Suka Makmue, Sabtu.

Hal ini ia sampaikan terkait hasil pertemuan dengan manajemen PT PLN (Persero), menanggapi keluhan masyarakat terkait sering adanya pemadaman listrik selama ini di Nagan Raya.

Fitriany Farhas mengatakan, pihaknya sengaja mengundang manajemen PT PLN untuk membahas tentang antisipasi terjadinya pemadaman listrik saat bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Pemkab Nagan Raya Aceh gelar pasar murah jelang Ramadhan

Selama ini, kata dia, banyak keluhan yang diterima dari masyarakat yang menyampaikan agar tidak adanya pemadaman listrik menjelang berbuka puasa, serta saat masyarakat sedang beribadah di bulan suci Ramadhan.

Oleh karena itu, Pemkab Nagan Raya meminta PLN agar menstabilkan aliran listrik sehingga tidak mengalami pemadaman.

Manajer PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Jeuram, Rahadi Bakri Hasibuan menyampaikan permohonan maaf kepada Pemkab Nagan Raya dan masyarakat terkait pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini.

Baca juga: Ini imbauan Pemkot Banda Aceh saat Ramadhan

"(Pemadaman) ini bukan kami sengaja, itu faktor alam, seperti badai, angin kencang dan lainnya, karena untuk faktor alam itu harus kami padamkan listrik daerah itu. Kalau tidak, padamnya bisa meluas apabila terjadi padam tersendiri," ujar Rahadi.

Kemudian, kata dia, faktor non alam seperti ranting pohon patah mengenai kabel listrik, dan ada juga monyet naik ke kabel listrik di tiang PLN, hal ini juga mengakibatkan listrik padam.

Rahadi menjelaskan ada dua pemadaman yang dilakukan, pertama terencana dan yang kedua tidak terencana atau tidak terduga.

"Kalau yang terencana itu sudah kami informasikan terlebih dahulu, misalnya besok mati lampu, satu hari sebelum mati lampu itu sudah kami informasikan," katanya.

Baca juga: Jelang Ramadhan, polisi ajak tahanan khataman Al Quran

Sedangkan yang tidak terencana itu seperti cuaca ekstrem, ranting pohon jatuh ke atas kabel seperti yang saya bilang tadi dan faktor binatang yang menginjak kabel listrik.

Mengenai upaya agar listrik tidak pada saat bulan Ramadhan, Manager PLN ULP Jeuram mengaku akan berusaha semaksimal mungkin, sehingga ibadah puasa yang dilaksanakan masyarakat bisa lebih nyaman.

Manajer PLN ULP Jeuram itu juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar dapat membersihkan ranting pohon yang patah dan mengenai kabel listrik, karena minimnya petugas lapangan dari pihak PLN.

"Mengenai faktor binatang, kami akan memasang pengaman kabel agar tidak ada gangguan dari binatang, walaupun belum merata semua, tapi itu akan terus kami lakukan untuk menghindari gangguan dari binatang baik monyet maupun binatang lainnya,"papar Rahadi.

Selain itu, pihak PLN selalu memeriksa apabila terjadi lampu padam secara tiba-tiba dan segera mengerahkan petugas untuk melakukan perbaikan.

"Apabila terjadi lampu padam, pihak kami selalu mengecek apa penyebabnya, supaya segera diantisipasi," imbuh Rahadi.

Abdul Muis, Manajer Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Meulaboh, Aceh Barat mengatakan terkait sering mati lampu ketika waktu magrib dan subuh, hal tersebut kebanyakan karena faktor binatang.

"Pada waktu magrib, binatang seperti monyet kembali ke habitatnya, waktu kembali ke habitatnya, pasti ada di antaranya yang kerap bergelantungan di kabel jaringan PLN, sehingga menimbulkan korsleting dan listrik padam,” katanya.

Begitu juga ketika waktu subuh, keluar dari habitat nya untuk mencari makan, saat keluar dari habitatnya, ada yang naik ke atas tiang dan menginjak kabel-kabel listrik, demikian Abdul Muis.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023