Pemkab Aceh Tengah bersama Yayasan Aceh Green Conservation (AGC) membentuk tim penanganan konflik gajah liar guna mengatasi persoalan konflik gajah dan manusia di daerah itu.
Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Harun Manzola mengatakan konflik gajah dan manusia kerap terjadi di Aceh Tengah sehingga memerlukan penanganan khusus oleh tim yang dibentuk.
"Dimana melalui yayasan AGC yang telah bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah membentuk suatu kelompok penanganan gajah liar berbasis kearifan lokal di DAS Peusangan," kata Harun Manzola di Aceh Tengah, Sabtu.
Baca juga: BKSDA Aceh mengaku kekurangan personel tangani konflik gajah liar di Aceh Jaya
Dia menyampaikan perlu adanya upaya mitigasi khusus untuk mengurangi dampak dan resiko dalam persoalan konflik gajah dan manusia di daerah itu baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi konflik tersebut.
Menurutnya, dalam persoalan ini juga perlu mengedepankan kepentingan kedua belah pihak baik itu tentang keselamatan manusia sekaligus juga keselamatan satwa yang dilindungi.
"Saya harap dengan terbentuknya tim atau kelompok penanganan gajah liar ini dapat meminimalisir dampak dan resiko yang mungkin terjadi. Sehingga dapat mengurangi dampak-dampak yang bisa saja dirasakan oleh masyarakat kita," ujarnya.
Berdasarkan surat keputusan penunjukan dan penetapan tim penanganan konflik gajah liar ini dibentuk sebanyak tiga tim khusus yaitu tim koordinasi, tim teknis lapangan, dan tim mitigasi.
Tim ini nantinya akan bertugas meminimalisir dampak akibat konflik gajah liar dan manusia di Aceh Tengah dengan melakukan edukasi kepada masyarakat dan juga melakukan penanganan dalam keadaan darurat.
"Dengan adanya pembentukan kelompok penanganan gajah liar ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat dalam melakukan berbagai upaya terhadap konflik gajah dan manusia di Kabupaten Aceh Tengah," ujarnya.
Baca juga: Menikmati alam Aceh Jaya sambil melihat gajah jinak CRU Sampoiniet, begini cara menuju lokasinya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Harun Manzola mengatakan konflik gajah dan manusia kerap terjadi di Aceh Tengah sehingga memerlukan penanganan khusus oleh tim yang dibentuk.
"Dimana melalui yayasan AGC yang telah bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah membentuk suatu kelompok penanganan gajah liar berbasis kearifan lokal di DAS Peusangan," kata Harun Manzola di Aceh Tengah, Sabtu.
Baca juga: BKSDA Aceh mengaku kekurangan personel tangani konflik gajah liar di Aceh Jaya
Dia menyampaikan perlu adanya upaya mitigasi khusus untuk mengurangi dampak dan resiko dalam persoalan konflik gajah dan manusia di daerah itu baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi konflik tersebut.
Menurutnya, dalam persoalan ini juga perlu mengedepankan kepentingan kedua belah pihak baik itu tentang keselamatan manusia sekaligus juga keselamatan satwa yang dilindungi.
"Saya harap dengan terbentuknya tim atau kelompok penanganan gajah liar ini dapat meminimalisir dampak dan resiko yang mungkin terjadi. Sehingga dapat mengurangi dampak-dampak yang bisa saja dirasakan oleh masyarakat kita," ujarnya.
Berdasarkan surat keputusan penunjukan dan penetapan tim penanganan konflik gajah liar ini dibentuk sebanyak tiga tim khusus yaitu tim koordinasi, tim teknis lapangan, dan tim mitigasi.
Tim ini nantinya akan bertugas meminimalisir dampak akibat konflik gajah liar dan manusia di Aceh Tengah dengan melakukan edukasi kepada masyarakat dan juga melakukan penanganan dalam keadaan darurat.
"Dengan adanya pembentukan kelompok penanganan gajah liar ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat dalam melakukan berbagai upaya terhadap konflik gajah dan manusia di Kabupaten Aceh Tengah," ujarnya.
Baca juga: Menikmati alam Aceh Jaya sambil melihat gajah jinak CRU Sampoiniet, begini cara menuju lokasinya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023