Kualasimpang (ANTARA Aceh) - Pertamina Asset l EP Field Rantau, Kulasimpang kabupaten Aceh Tamiang,  Provinsi Aceh kiprahnya tak diragukan lagi dalam membangun pondasi ekonomi warga diujung timur Aceh itu serta restorasi dibidang lingkungan untuk menjaga keseimbangan.

Dilokomotipi oleh Coorporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Asset l EP Field Rantau memulai babaknya. Dari penanaman ratusan ribu pohon mangrove (Rizophoraceae) dipesisir Aceh Tamiang, menciptakan Green School untuk SLTA dua Kecamatan Bendahara dalam menjaga keseimbangan lingkungan yang sustainable sebagai benteng menjaga abrasi pantai.

Penanaman bambu perdu, peruntukan upaya penyerapan dan pengurai partikel berat dari hasil exploitasi minyak dan gas, seperti limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3), upaya penyeimbangan pengolahan limbah.

Banyak produk CSR yang dihasilkan lainya, membina peternakan ikan lele di desa Tanah Berongga, kecamatan Karang Baru, anyaman Tepas dari limbah batang daun sawit di desa Paya Bedi, kecamatan Kota Kualasimpang. 

Membangun Ruang Kegiatan Belajar (RKB), di Yayasan Merdeka, desa Tampur Paloh,  Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur. Tak hanya itu,  Bantuan buku belajar juga yang sesuai dengan kurikulum dipasok Pertamina Asset l EP Field Rantau.

Menariknya, melalui kegiatan CSR itu,  Pertamina EP membuat riset tentang pemanfaatan pohon kedondong pagar dirubah menjadi energi listrik alternatif, peruntukan yayasan Merdeka, Masjid dan 103 kepala keluarga warga desa Tampur Paloh (desa terpencil dipedalaman kabupaten Aceh Timur), kini sudah lega, mereka bisa menikmati listrik buah karya Pertamina EP.

Senyum gembira terpancar jelas diwajah Richard Muthalib, Field Manager Pertamina Asset l EP Field Rantau,  Didampangi Legal and Realtion Asistent Manager H Jufry SE saat menyambut kedatangan tim Kementrian Linkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) dan Dewan Proper pusat.

Proper Emas adalah penghargaan tertinggi dari presiden yang diberikan kepada perusahaan yang berhasil dalam membangun manfaat bagi bangsa Indonesia. 

Selasa pekan lalu,  tiga orang dimaksud adalah dewan penilai proper emas pusat diantaranya Darwina Widjayanti dan Agnes Aristiarini (Dewan Proper) serta Erlangga (Sekretaris Proper KLHK RI), para dewan penilai itu didampingi jajaran BOD, Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina EP, Pribadi Mahaguna Bangsa dan Direktur Pengemba¬ngan, Herutama Trikoranto Pertamina Pusat.

Richard sumringah, manakala Dewan Penilai Proper disambut jajaran Pertamina EP Asset I Jambi dan segenap jajaran Pertamina EP Field Rantau,  dihadiri oleh pejabat Pemkab Aceh Tamiang, di antaranya Sekdakab Razuardi Ibrahim, MT, Kepala BLHK Aceh Tamiang, Syamsul Rizal.

Kedatangan sejumlah penilai Proper ke Pertamina Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang ini, guna melihat langsung capaian program-program corporate social responsibility (CSR) yang berhubungan langsung dengan lingkungan hidup di sekitar perusahaan, termasuk pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

Acara dipusatkan di Sekretariat Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) Rantau. PPMP Rantau yang didirikan sejak 2013 lalu merupakan wadah pembelajaran bagi masyarakat untuk melakukan beragam inovasi dan pengembangan SDM sesuai bidangnya masing-masing tanpa dipungut biaya.

Dilahan PPMP tersebut, tim Proper meninjau sejumlah tempat seperti pemijahan kolam ikan lele, komoditas tanaman pertanian, budidya jamur tiram, kerajinan tangan, dapur olahan makanan dari jamur dan lele, serta tanaman pohon kedondong hutan sebagai pengembangan energi listrik yang saat ini risetnya dipusatkan di Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur. 

Tim Proper tampak kagum dan serius ketika berdialog dan menyimak paparan dari Koordinator PPMP Rantau, Andri Priwanda dan staf CSR PT Pertamina EP Rantau Dedi Zikrian yang men-jelaskan secara rinci pengelolaan PPMP hingga eksis sampai sekarang serta mampu menelurkan segudang prestasi. Saat ini, sedikitnya ada delapan kelompok binaan PPMP yang telah berhasil mengembangkan usahanya dan mampu mandiri dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Sebelumnya, Sekda Aceh Tamiang, Razuardi Ibrahim, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat setuju dengan dilakukannya penilaian Proper Emas dari berbagai aspek oleh tim dewan Proper KLHK. Sejauh ini hubungan pemda dan Pertamina Rantau sangat baik dalam kerja sama usaha kraft/keraji¬nan sampai pelatihan pemadaman kebakaran juga pernah dilakukan bersama.

Di sisi lain, banyak masyarakat yang telah dibina melalui gemblengan di PPMP hingga mampu mandiri menjadi wirausaha di bidang UKM. ''Kerja sama Pertamina dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sangat erat kaitannya dalam memajukan perekonomian masyarakat di daerah ini. Terutama yang menyangkut dengan capacity building,'' ungkapnya.

Field Manager PT Pertamina EP Asset I, Richard Muthalib melalui Legal & Relation Assistant Manager, Eshel Jufri mengatakan, kedatangan Tim Proper ini untuk penilaian peringkat emas secara nasional tahun 2016. 

Ada sejumlah tempat yang akan dinilai menyangkut pengelolaan lingkungan di area operasional perusahaan, yakni budidaya jamur tiram di Desa Suka Ramai, budidaya ikan lele di Tanah Berongga, anyaman tepas di Desa Paya Bedi, kerajinan bordir di Desa Alur Manis dan pembangkit energi listrik alternatif dari pohon kedondong hutan sekaligus peningkatan mutu pendidikan melalui program ''Siekula Aneuk Nanggroe'' di Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur.

''Sebelumnya, tahun 2015 kita berhasil meraih Proper penghargaan tertinggi yaitu peringkat emas, semoga penilaian kali ini kita tetap bisa mempertahankannya,'' terang Jufri. 

Pihaknya sangat optimis bisa mendapatkan kembali Proper peringkat emas tersebut karena sejauh ini konsistensi PT Pertamina EP Field Rantau selain eksplorasi produksi migas juga dibarengi kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan kegiatan sosial lainnya di sekitar lingkungan perusahaan yang dilakukan seara berkelanjutan sesuai visi Pertamina EP, “Tumbuh Bersama Lingkungan''.

Pewarta: Syawaluddin

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016