Meulaboh (ANTARA Aceh) - Tokoh pemuda Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh Rahmad Ozer meminta managemen perusahaan tambang PT Mifa Bersaudara transparan dalam penerimaan tenaga kerja guna memberi kesempatan warga lokal.

"Ini suatu hal yang sangat kita sesalkan, disaat ada penerimaan tenaga kerja di satu perusahaan tapi malah ditutupi, padahal mereka saya pikir sudah tahu ada aturan yang mengharuskan transparansi ke publik soal itu," katanya di Meulaboh, Selasa.

Rahmad yang juga Koordinator Komunitas Peduli Keselamatan Bersama (KPKB) Aceh Barat ini menegaskan, belakangan diketahui adanya penerimaan tenaga kerja baru pada perusahaan bergerak di sektor pertambangan batubara itu, akan tetapi akses informasi hanya didapat dari orang dalam.

Kalangan muda meminta managemen perusahaan itu tidak bersikap apatis kepada putra-putri Aceh Barat yang saat ini diketahui masih banyak yang belum memiliki pekerjaan dan harapan mereka tertampung pada perusahaan berinvestasi di daerah.

Kata Rahmad, beberapa kali pengrekrutan tenagakerja sebelumnya oleh perusahaan itu maupun anak perusahaannya selalu membatasi akses informasi kepada publik, sehingga banyak tenaga kerja tertampung berasal dari luar daerah investasi.

"Akhirnya masyarakat baru tahu ada lowongan penerimaan tenaga kerja ketika sudah dimulai tes atau bahkan sampai saat pengumuman sudah selesai semua. Harusnya tidak demikian, berikan kesempatan putra daerah mengikuti semua proses," sebutnya.

Selain tidak bisa diakses informasi, untuk kesempatan mendaftar cukup sulit diperoleh oleh warga lokal yang selama ini sangat berharap bisa tertampung pada pihak swasta yang berinvestasi di daerah mereka, agar tidak disebut hanya sebagai penonton.

Menurut Rahmad, bukan tidak ada putra daerah yang mampu bekerja pada perusahaan untuk sekelas PT Mifa Bersaudara, jadi tidak harus mendatangkan pekerja dari luar daerah bila hanya untuk karyawan kontrak ataupun buruh kasar.

"Bukan tidak ada putra daerah yang mampu bekerja, tapi kesempatan itu tidak diberikan. Pada ujung-ujungnya nanti akan ada pernyataan 'warga lokal selalu jadi penonton', padahal jelas-jelas kesempatan itu tidak diberikan," tegasnya.

Rahmad menyarankan, harusnya pengumuman untuk penerimaan tenaga kerja itu setidaknya dipublikasikan di media massa (harian lokal) dan lewat radio yang bisa diakses semua lapisan masyarakat, tidak hanya cukup di satu situs website.

Sementara itu pimpinan Managerial PT Mifa Bersaudara Azizon Nurza yang dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya memang baru-baru ini merekrut kembali tenaga kerja kontrak terbatas, akan tetapi bukan bersifat penerimaan tenaga kerja baru.

"Betul memang ada, tapi bukan penerimaan tenaga kerja baru, kita hanya merekrut kembali tenaga kerja lama yang sudah berpengalaman di PT CK dulu yang 400 orang itu. Inipun sifatnya terbatas hanya tiga bulan kontrak untuk uji coba," sebutnya.

Azizon menyampaikan, dalam rangka mendukung uji coba peningkatan produksi selama tiga bulan dari Oktober-Desember 2016, maka karyawan yang dulu pernah bekerja direkrut kembali (re hire) dengan memprioritas tenaga kerja lokal.

Meski demikian dia menyampaikan, memang ada penerimaan tenaga kerja baru pada bidang keahlian khusus dan itupun hanya untuk satu orang, pengumuman terhadap penerimaan tenagakerja baru tersebut telah dipublikasikan disalah satu website online.

Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016