Meulaboh (ANTARA Aceh) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mencatat sedikitnya 57 orang warga yang terjangkit virus dengue sehingga menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD) selama Januari-November 2016.

Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Aceh Barat, Rasmuddin di Meulaboh, Selasa mengatakan, jumlah tersebut masih imbang dengan kasus yang ditanggani selama 2015 yakni sebanyak 59 kasus.

"Penyakit yang dialami puluhan masyarakat yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut terjadi dalam tahun ini, terhitung dari bulan Januari hingga November 2016. Jumlah tahun ini masih imbang dengan jumlah kasus 2015," sebutnya.

Dia menjelaskan, Kecamatan Johan Pahlawan adalah daerah yang paling tinggi ditemukan kasus DBD yakni hingga 37 kasus selama tahun berjalan, kemudian posisi kedua tertinggi ditemukan di Kecamatan Meureubo serta kecamatan lainnya.

Hingga akhir Desember 2016 ini pihaknya mengkhawatirkan jumlah kasus DBD semakin meningkat karena kondisi cuaca ekstrim, hujan tidak menentu mengakibatkan genangan air dimana-mana menjadi penyebab munculnya nyamuk Aedes Aegypti.

Dinkes Aceh Barat berharap, semua kalangan masyarakat dapat berperilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan tetap bersih serta tidak membiarkan genangan air, bahkan sampai pada botol plastik bekas minuman yang dapat menampung air.

"Sebab kita sulit membedakan nanti saat nyamuk itu berkembang apakah pembawa virus dengue atau bukan. Yang perlu dilakukan masyarakat adalah menjaga lingkungan, jangan sampai ada tempat penampungan air berlama-lama," jelasnya.

Beberapa tips yang disampaikannya untuk mencegah perkembang biakan nyamuk adalah memperhatikan, membersihkan lingkungan, mengubur kaleng, barang bekas, menguras bak air secara rutin dan ditutup rapi agar nyamuk tidak masuk dan bertelur.

Terhadap upaya pencegahan demikian perlu dilakukan masyarakat menyikapi kondisi cuaca yang hampir setiap hari terjadi hujan sejak memasuki Oktober 2016, apabila perilaku hidup bersih dan sehat tidak dilakukan maka resikonya juga kepada orang lain.

Rasmuddin menyampaikan, selama tahun 2016 berjalan Dinkes Aceh Barat juga telah melakukan upaya-upaya pencegahan seperti pengasapan (fogging) di 32 kali di tempat atau lingkungan warga yang ditemukan adanya korban positif DBD.

"Untuk upaya pencegahan kami melakukan pengasapan apabila memang disatu lokasi pemukiman itu sudah ada korban positif DBD. Sangat penting kami ingatkan jangan abaikan kebersihan lingkungan, itu butuh kesadaran semua untuk menjaga keluarga kita, anak kita, istri kita dan semuanya agar tidak kena DBD," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016