Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memiliki potensi pengembangan sektor wisata selam di Pulau Gosong, baik diving maupun snorkeling.
Pendiri Pusong Diving Club (PDC) Erijal di Aceh Barat Daya, Selasa, mengatakan meskipun fasilitas di destinasi wisata tersebut belum memadai, namun selama ini wisatawan sudah ramai berkunjung ke Pulau Gosong.
"Kalau libur hari besar biasanya ramai ke Pulau Gosong, baik dari kabupaten tetangga dan juga dari luar Aceh," kata Erijal.
Pulau Gosong terletak sekitar 1 mil dari bibir pantai di Kecamatan Susoh, Abdya. Pulau tersebut memiliki luas sekitar satu hektare dan tidak berpenghuni. Jarak tempuh dari bibir pantai ke Pulau Gosong sekitar 15 menit menggunakan kapal motor.
Erijal menjelaskan, di kawasan Pulau Gosong terdapat beragam biota laut mulai dari ikan napoleon, ikan badut, sea fan hingga kima raksasa serta berbagai macam jenis biota laut lainnya.
"Bahkan kima disini berukuran 1,20 meter, yang diklaim oleh kementerian melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, itu kima terbesar di Indonesia," ujarnya.
Dengan beragam biota laut tersebut, menurut Erijal, Pulau Gosong punya potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata menyelam yang ditawarkan bagi wisata lokal maupun asing.
Namun saat ini, lanjut dia, kondisi Pulau Gosong masih belum siap dari segi fasilitas, mulai dari transportasi dari daratan ke pulau maupun fasilitas umum lainnya di pulau tersebut.
"Saat ini kita terkendala di transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya juga belum ada seperti dermaga apung. Wisatawan mau kemari susah memang, karena tunggu kapal motor nelayan, itu pun belum tentu bisa diantar," katanya.
Sementara PDC, kata Erijal, selama ini menggunakan perahu pinjam pakai dari Satgas SAR Abdya dalam beraktivitas menjaga wilayah konservasi di Pulau Gosong, mulai dari merawat terumbu karang, mengawasi hingga melakukan transplantasi karang.
"Kawasan Pulau Gosong ini yang sudah kita lakukan penanaman karang sekitar 14 hektare. Alhamdulillah ada pertumbuhan sangat bagus. Satu tahun bisa sampai tumbuh empat centimeter," ujarnya.
Sebab itu, dia berharap, Pemerintah Kabupaten Abdya memperhatikan Pulau Gosong sebagai potensi wisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah satunya dengan membentuk dinas tersendiri yaitu dinas pariwisata, yang selama ini masih tergabung dalam Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdya, sekaligus qanun tentang pengelolaan Pulau Gosong tersebut.
"Kalau ada dinas pariwisata maka masalah wisata ini mau kembangkan lebih mudah. Dinas nanti juga bisa membentuk kelompok sadar wisata, kalau kami kelompok masyarakat penggerak konservasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Pendiri Pusong Diving Club (PDC) Erijal di Aceh Barat Daya, Selasa, mengatakan meskipun fasilitas di destinasi wisata tersebut belum memadai, namun selama ini wisatawan sudah ramai berkunjung ke Pulau Gosong.
"Kalau libur hari besar biasanya ramai ke Pulau Gosong, baik dari kabupaten tetangga dan juga dari luar Aceh," kata Erijal.
Pulau Gosong terletak sekitar 1 mil dari bibir pantai di Kecamatan Susoh, Abdya. Pulau tersebut memiliki luas sekitar satu hektare dan tidak berpenghuni. Jarak tempuh dari bibir pantai ke Pulau Gosong sekitar 15 menit menggunakan kapal motor.
Erijal menjelaskan, di kawasan Pulau Gosong terdapat beragam biota laut mulai dari ikan napoleon, ikan badut, sea fan hingga kima raksasa serta berbagai macam jenis biota laut lainnya.
"Bahkan kima disini berukuran 1,20 meter, yang diklaim oleh kementerian melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, itu kima terbesar di Indonesia," ujarnya.
Dengan beragam biota laut tersebut, menurut Erijal, Pulau Gosong punya potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata menyelam yang ditawarkan bagi wisata lokal maupun asing.
Namun saat ini, lanjut dia, kondisi Pulau Gosong masih belum siap dari segi fasilitas, mulai dari transportasi dari daratan ke pulau maupun fasilitas umum lainnya di pulau tersebut.
"Saat ini kita terkendala di transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya juga belum ada seperti dermaga apung. Wisatawan mau kemari susah memang, karena tunggu kapal motor nelayan, itu pun belum tentu bisa diantar," katanya.
Sementara PDC, kata Erijal, selama ini menggunakan perahu pinjam pakai dari Satgas SAR Abdya dalam beraktivitas menjaga wilayah konservasi di Pulau Gosong, mulai dari merawat terumbu karang, mengawasi hingga melakukan transplantasi karang.
"Kawasan Pulau Gosong ini yang sudah kita lakukan penanaman karang sekitar 14 hektare. Alhamdulillah ada pertumbuhan sangat bagus. Satu tahun bisa sampai tumbuh empat centimeter," ujarnya.
Sebab itu, dia berharap, Pemerintah Kabupaten Abdya memperhatikan Pulau Gosong sebagai potensi wisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah satunya dengan membentuk dinas tersendiri yaitu dinas pariwisata, yang selama ini masih tergabung dalam Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdya, sekaligus qanun tentang pengelolaan Pulau Gosong tersebut.
"Kalau ada dinas pariwisata maka masalah wisata ini mau kembangkan lebih mudah. Dinas nanti juga bisa membentuk kelompok sadar wisata, kalau kami kelompok masyarakat penggerak konservasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023