Adzan berkumandang dari masjid yang berhadapan dengan lokasi kebakaran pada Senin (22/5) dini hari di Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang. Adzan itu dipercaya bisa sebagai doa pemadam api, kata warga setempat.

Sebanyak sembilan unit bangunan rumah permanen dan semi permanen serta dua mobil Innova hangus terbakar di jalan lintas provinsi  Medan-Banda Aceh tepatnya di kawasan Toko Kedai Bawah, Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang.

Kepala Pelaksana (Kalakasa) BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery di Kuala Simpang, Senin, mengatakan bencana kebakaran terjadi sekitar pukul 00:37 WIB. Api berasal dari salah satu rumah warga kemudian merambat ke atas asbes/seng dan menyambar bangunan lainnya.

"Jumlah rumah terbakar sebanyak sembilan unit sebagian besar berkonstruksi kayu. Selain itu dua unit mobil  pribadi jenis Toyota Innova juga ikut terbakar di dalam rumah," kata Iman Suhery.

Baca juga: Waduh, satu hektare lahan di Aceh Besar terbakar akibat puntung rokok

Untuk menjinakkan kobaran api di kawasan perkotaan tersebut BPBD Aceh Tamiang mengerahkan seluruh mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari Pos 1 hingga 5 serta dibantu juga armada Damkar milik PT Pertamina EP Rantau. 

"Mobil Damkar yang padamkan api sebanyak tujuh unit. Dari BPBD lima unit serta tambahan bantuan Pertamina dua unit terdiri dari armada Damkar dan water supply," sebut Bayu sapaan Iman Suhery.
 

Menurutnya api berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian sekitar pada pukul 02:30 WIB, namun bangunan sudah rata dengan tanah. Kemudian petugas penjinak api terus melakukan pendinginan pada area kebakaran hingga bara api benar-benar mati hingga menjelang waktu Subuh pukul 04.30 WIB.

Bahkan kebakaran sembilan unit rumah gandeng/kopel ini juga berdampak terhadap sejumlah unit rumah yang berada disebelahnya.

Bayu menyatakan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa kebakaran tersebut. Penyebab kebakaran masih diselidiki pihak berwajib, belum diketahui sumber api berasal dari mana. Untuk kerugian materil juga masih belum diketahui secara pasti.

"Namun seluruh harta benda korban sembilan KK tidak ada yang bisa diselamatkan. Kerugian materil masih dalam pendataan," kata Bayu.

Baca juga: Sebuah rumah di Abdya terbakar, begini penjelasannya

Datok penghulu (Kades) Desa Kota Kuala Simpang Zulkifli di lokasi kejadian mengatakan jumlah korban kebakaran sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) meliputi 21 jiwa termasuk keluarga keturunan Tionghoa. Sedangkan korban yang rumahnya terdampak kebakaran berjumlah lima kepala keluarga atau 13 jiwa.

Para korban kebakaran saat ini kehilangan tempat tinggal, sebagian dari mereka ada yang numpang di rumah keluarga dan tinggal di tenda. 

"Kami minta Disnas Sosial dan BPBD menyalurkan kebutuhan bahan pokok seperti sembako dan mendirikan tenda untuk menampung warga kami yang belum ada tempat tinggal malam nanti. Kalau ada tenda kemungkinan kita akan buat dapur umum," harap Zulkifli.

Berikut data sembilan kepala keluarga yang rumahnya hangus terbakar, Malin, Sunanto Wibowo, Azhar, Tjian dan Gwek. Selanjutnya Kasmiran Siregar, Gunawan Wangsa, Ruspan Simatupang, Santo Chandra dan Sofiyen.

Sementara rumah terdampak kebakaran lima KK yakni, Nurbaiti, Nuriza Auliatami, Muhammad Haikal, Muhammad Ridwan dan Anggi Luthfi.


Baca juga: Pemda Gayo Lues dirikan tenda pengungsian bagi korban kebakaran 38 rumah di Kota Blangkejeren

Pewarta: Dede Harison

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023