Narapidana Lapas Idi yang kabur beberapa hari lalu, Usman Sulaiman, saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zubir Mahmud terlihat tanpa diborgol.
"Iya, berdasarkan CCTV di IGD, saat kami cek bahwa pasien saat awalnya dibawa untuk menjalani perawatan di rumah sakit, tangannya terlihat tanpa diborgol," kata Humas RSUD Zubir Mahmud Cut Sofiana di Aceh Timur, Rabu.
Saat itu, dalam rekaman CCTV Usman berkaos hitam dan celana pendek, turun dari mobil berjalan sambil memegang kantong plastik merah tanpa diborgol, namun dikawal lima petugas.
Baca juga: Napi Lapas Idi kabur saat dirawat di rumah sakit
Dari lima petugas tersebut, hanya satu di antaranya terlihat memakai seragam lapas. Sedangkan yang lainnya hanya menggunakan baju biasa. Tak lama kemudian, Usman diantar pendorong memakai kursi roda dan didampingi petugas lapas ke ruang rawat Arafah 5.
Setiba pasien di ruangan, petugas ruang rawatan seperti biasa menerima pasien dan menempatkan pasien di tempat tidur dalam keadaan terpasang infus.
Lalu, petugas piket memberikan edukasi tentang persiapan operasi besok harinya, seperti berpuasa dan menandatangani surat persetujuan operasi. Kamis (1/6) pukul 10.30 WIB, petugas operasi menelepon ke ruangan kalau pasien sudah bisa diantar ke ruang OK.
Petugas ruangan mengantar pasien ke ruang OK didampingi petugas lapas yang berpakaian dinas satu orang dan tiga orang berpakaian bebas.
Dan pada pukul 12.30 WIB pasien dijemput dari OK oleh perawat ruangan dan didampingi seorang petugas lapas yang berpakaian dinas dan tiga orang berpakaian bebas.
Baca juga: Kemenkumham: Narapidana Lapas Idi kabur karena kelalaian petugas
Lalu, pukul 13.00 WIB pasien tiba di ruangan dan ditempatkan di ruang Arafah 5.
Keesokan harinya setelah selesai pemberian injeksi terlihat tangan pasien yang terpasang infus terjadi membengkak, maka untuk sementara infus harus dibuka.
Jumat (2/6) pukul 20.00 WIB, pasien tidak lagi terpasang infusnya dan hanya diberikan terapi secara oral. Lalu sekitar pukul 20.05 WIB petugas memberitahu kepada pasien untuk minum obat secara oral.
Keesokan harinya, Sabtu (3/6) pukul 06.00 WIB, petugas ke ruangan pasien untuk pemeriksaan. Namun pasien tidak berada di tempat tidur, sehingga petugas menanyakan kepada petugas lapas berpakaian dinas.
Baca juga: Profil Usman Sulaiman alias Muhammad Arifin, napi narkoba yang kabur di Aceh Timur
Di mana pasiennya Bang? Petugas lapas menjawab bahwa pasien sedang di kamar mandi. Lalu, petugas piket keluar.
Pukul 06.30 WIB, petugas piket kembali ke ruangan dan masih tidak menemukan pasien berada ditempat tidur. Petugas piket menanyakan kembali ke mana pasien? Lalu, dijawab petugas lapas pasiennya masih di kamar mandi.
Bahkan, sudah pukul 06.45 WIB, petugas piket kembali ke ruangan dan juga tidak menemukan pasien di tempat tidur. Petugas piket menanyakan kenapa pasien belum selesai dari kamar mandi. Petugas lapas menjawab “Tidak ada lagi pasien."
Pukul 08.15 WIB, seorang petugas lapas berpakaian dinas dan seorang berpakaian biasa menjumpai petugas piket di ruangan, meminta tas pasien tersebut. Namun, petugas piket tidak mengetahui tas tersebut. Setelah itu, petugas lapas pergi dari ruangan tersebut.
Baca juga: Petugas lapas tangkap napi yang kabur sejak 2016
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Iya, berdasarkan CCTV di IGD, saat kami cek bahwa pasien saat awalnya dibawa untuk menjalani perawatan di rumah sakit, tangannya terlihat tanpa diborgol," kata Humas RSUD Zubir Mahmud Cut Sofiana di Aceh Timur, Rabu.
Saat itu, dalam rekaman CCTV Usman berkaos hitam dan celana pendek, turun dari mobil berjalan sambil memegang kantong plastik merah tanpa diborgol, namun dikawal lima petugas.
Baca juga: Napi Lapas Idi kabur saat dirawat di rumah sakit
Dari lima petugas tersebut, hanya satu di antaranya terlihat memakai seragam lapas. Sedangkan yang lainnya hanya menggunakan baju biasa. Tak lama kemudian, Usman diantar pendorong memakai kursi roda dan didampingi petugas lapas ke ruang rawat Arafah 5.
Setiba pasien di ruangan, petugas ruang rawatan seperti biasa menerima pasien dan menempatkan pasien di tempat tidur dalam keadaan terpasang infus.
Lalu, petugas piket memberikan edukasi tentang persiapan operasi besok harinya, seperti berpuasa dan menandatangani surat persetujuan operasi. Kamis (1/6) pukul 10.30 WIB, petugas operasi menelepon ke ruangan kalau pasien sudah bisa diantar ke ruang OK.
Petugas ruangan mengantar pasien ke ruang OK didampingi petugas lapas yang berpakaian dinas satu orang dan tiga orang berpakaian bebas.
Dan pada pukul 12.30 WIB pasien dijemput dari OK oleh perawat ruangan dan didampingi seorang petugas lapas yang berpakaian dinas dan tiga orang berpakaian bebas.
Baca juga: Kemenkumham: Narapidana Lapas Idi kabur karena kelalaian petugas
Lalu, pukul 13.00 WIB pasien tiba di ruangan dan ditempatkan di ruang Arafah 5.
Keesokan harinya setelah selesai pemberian injeksi terlihat tangan pasien yang terpasang infus terjadi membengkak, maka untuk sementara infus harus dibuka.
Jumat (2/6) pukul 20.00 WIB, pasien tidak lagi terpasang infusnya dan hanya diberikan terapi secara oral. Lalu sekitar pukul 20.05 WIB petugas memberitahu kepada pasien untuk minum obat secara oral.
Keesokan harinya, Sabtu (3/6) pukul 06.00 WIB, petugas ke ruangan pasien untuk pemeriksaan. Namun pasien tidak berada di tempat tidur, sehingga petugas menanyakan kepada petugas lapas berpakaian dinas.
Baca juga: Profil Usman Sulaiman alias Muhammad Arifin, napi narkoba yang kabur di Aceh Timur
Di mana pasiennya Bang? Petugas lapas menjawab bahwa pasien sedang di kamar mandi. Lalu, petugas piket keluar.
Pukul 06.30 WIB, petugas piket kembali ke ruangan dan masih tidak menemukan pasien berada ditempat tidur. Petugas piket menanyakan kembali ke mana pasien? Lalu, dijawab petugas lapas pasiennya masih di kamar mandi.
Bahkan, sudah pukul 06.45 WIB, petugas piket kembali ke ruangan dan juga tidak menemukan pasien di tempat tidur. Petugas piket menanyakan kenapa pasien belum selesai dari kamar mandi. Petugas lapas menjawab “Tidak ada lagi pasien."
Pukul 08.15 WIB, seorang petugas lapas berpakaian dinas dan seorang berpakaian biasa menjumpai petugas piket di ruangan, meminta tas pasien tersebut. Namun, petugas piket tidak mengetahui tas tersebut. Setelah itu, petugas lapas pergi dari ruangan tersebut.
Baca juga: Petugas lapas tangkap napi yang kabur sejak 2016
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023