Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh menegaskan bahwa darah yang mereka distribusikan ke sejumlah rumah sakit di Aceh bebas dari penyakit menular seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis.

"Masyarakat Aceh tidak perlu takut dengan kesehatan darah yang didistribusikan oleh PMI Kota Banda Aceh," kata Ketua PMI Kota Banda Aceh Ahmad Haeqal Asri, di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan ini disampaikan PMI Banda Aceh karena Aceh sedang dihebohkan peningkatan kasus HIV yang menjangkit pemuda dari sejumlah kabupaten di Aceh, dan dinilai sudah cukup meresahkan masyarakat. Bahkan, munculnya pertanyaan terkait kesehatan darah dari PMI sendiri.

Baca juga: PMI Banda Aceh gencarkan safari donor darah ke masjid-masjid saat Ramadhan

Haeqal menegaskan, semua darah yang didistribusikan oleh PMI Banda Aceh melalui Unit Donor Darah (UDD) merupakan darah sehat yang sudah diuji dan melewati proses skrining ketat.

"Setiap darah yang didonorkan akan di skrining terhadap empat parameter penyakit menular tersebut (HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis)," ujarnya.

Haeqal menuturkan, proses skrining itu guna mendeteksi apakah darah pendonor mengandung penyakit menular atau tidak. Jika terdeteksi, maka darahnya langsung dipisahkan untuk dimusnahkan.

"Jika kita mendapatkan adanya pendonor yang terindikasi memiliki virus HIV, maka akan dihubungi secara pribadi oleh tim dokter PMI untuk konsultasi," kata Haeqal.


Baca juga: Lansia korban kebakaran depo Pertamina butuhkan popok

Dalam kesempatan ini, Haeqal juga menganjurkan masyarakat untuk rutin berdonor darah agar badan tetap sehat karena sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Selain membantu menyelamatkan nyawa pasien yang sedang membutuhkan darah di rumah sakit, donor darah juga memberikan manfaat untuk diri sendiri.

Diantaranya, bisa menurunkan risiko kanker, serangan jantung, mendeteksi penyakit serius, dan meningkatkan produksi sel darah merah.

"Dengan donor darah kita bisa deteksi dini virus seperti HIV. Kalau ada yang terkena virus HIV, bisa konsultasi secara pribadi dengan dokter PMI. PMI sangat jaga privasi pendonor. Kalau cepat terdeteksi, tindakan medis yang diambil juga lebih maksimal," kata Haeqal.

Untuk diketahui, saat ini PMI Kota Banda Aceh menyuplai darah untuk rumah sakit dan klinik di Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Aceh Jaya, dengan kebutuhan darah 100-150 kantong per hari.


Baca juga: PMI Banda Aceh serahkan donasi Rp20 juta untuk korban gempa Turki

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023