Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengajak semua komponen masyarakat untuk kompak dan secara bersama-sama mewujudkan kemakmuran di provinsi tersebut.
"Yang paling penting saat ini adalah kita semua kompak dan bersatu untuk mencapai Aceh yang makmur sejahtera," kata Achmad Marzuki dihubungi di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan Aceh memiliki potensi dari sektor sumber daya alam yang memerlukan dukungan dan kekompakan semua masyarakat guna mengoptimalkan berbagai sumber yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan.
Ia menyebutkan angka kemiskinan di provinsi itu pada tahun 2022 sebesar 14,75 persen atau turun dari tahun sebelumnya 15,33 persen. Kemudian angka pengangguran dari 6,30 persen tahun 2021 menjadi 6,17 persen.
Achmad Marzuki mengatakan dirinya terus membenahi berbagai struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh yang dialokasikan selama dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Tanah Rencong tersebut tepat sasaran dan tepat guna.
"Kita juga terus melakukan berbagai intervensi dalam upaya menekan laju inflasi salah satunya melaksanakan pasar murah dan mengoptimalkan peran Tim Pengendalian Inflasi Aceh," katanya.
Achmad Marzuki mengatakan untuk menekan angka kemiskinan di Provinsi Aceh itu, dirinya tidak hanya mengandalkan dana dari APBA, tapi juga terus melobi kementerian agar berbagai program pengentasan kemiskinan dan pembangunan dapat bergulir ke Aceh.
"Kita terus melakukan lobi lintas kementerian. Ini merupakan komitmen saya untuk mewujudkan kemakmuran Aceh lewat hadirnya berbagai program pusat ke Aceh. Jika mengandalkan APBA tentu tidak akan bisa melakukan intervensi secara cepat," katanya.
Achmad Marzuki berharap kepada semua komponen masyarakat di Aceh untuk terus Bersatu dan kompak demi mewujudkan visi dan misi bersama meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Yang paling penting saat ini adalah kita semua kompak dan bersatu untuk mencapai Aceh yang makmur sejahtera," kata Achmad Marzuki dihubungi di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan Aceh memiliki potensi dari sektor sumber daya alam yang memerlukan dukungan dan kekompakan semua masyarakat guna mengoptimalkan berbagai sumber yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan.
Ia menyebutkan angka kemiskinan di provinsi itu pada tahun 2022 sebesar 14,75 persen atau turun dari tahun sebelumnya 15,33 persen. Kemudian angka pengangguran dari 6,30 persen tahun 2021 menjadi 6,17 persen.
Achmad Marzuki mengatakan dirinya terus membenahi berbagai struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh yang dialokasikan selama dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Tanah Rencong tersebut tepat sasaran dan tepat guna.
"Kita juga terus melakukan berbagai intervensi dalam upaya menekan laju inflasi salah satunya melaksanakan pasar murah dan mengoptimalkan peran Tim Pengendalian Inflasi Aceh," katanya.
Achmad Marzuki mengatakan untuk menekan angka kemiskinan di Provinsi Aceh itu, dirinya tidak hanya mengandalkan dana dari APBA, tapi juga terus melobi kementerian agar berbagai program pengentasan kemiskinan dan pembangunan dapat bergulir ke Aceh.
"Kita terus melakukan lobi lintas kementerian. Ini merupakan komitmen saya untuk mewujudkan kemakmuran Aceh lewat hadirnya berbagai program pusat ke Aceh. Jika mengandalkan APBA tentu tidak akan bisa melakukan intervensi secara cepat," katanya.
Achmad Marzuki berharap kepada semua komponen masyarakat di Aceh untuk terus Bersatu dan kompak demi mewujudkan visi dan misi bersama meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023