Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Padi yang ditanam di beberapa desa wilayah Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Provinsi Aceh, terancam mati karena berhari-hari sawah tergenang banjir, kata Ridwan, petani di Desa Dayah.

"Di Desa Teungoh LT terdapat sekitar delapan hektare areal tanaman padi. Tanaman mulai layu, akibat banjir disertai hama keong emasdi sawah," katanya kepada wartawan, Jumat.

Sebagian tanaman padi miliknya juga terancam mati.

Pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah atas permasalahan yang dihadapi petani, terkait efek pada tanaman pascagenangan banjir dalam beberapa hari ini.

Sementara itu, Camat Lhoksukon, Saifuddin mengatakan, kondisi banjir di Lhoksukon sudah surut. Hanya saja, sejumlah areal persawahan dan serta sebagian halaman rumah warga yang berada di lokasi yang agak rendah masih digenangi air.

Saifuddin mengungkapkan,  pihaknya akan memperjuangkan harapan petani yang sawahnya terendam banjir.

Pihaknya akan berkordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi.

"Saya akan berkoordinasi dulu dengan dinas teknis," katanya.

Pihaknya berharap, agar dinas terkait dapat membantu petani, seperti memberikan bibit, dan juga pupuk untuk petani yang menjadi korban genangan banjir tersebut.

Setidaknyar 200 hektare areal sawah padi di beberapa desa Kecamatan Lhoksukon, terendam banjir akibat luapan air sungai pada Rabu kemarin.

Pewarta: Muchlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017