Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup mengedukasi masyarakat memilah sampah rumah tangga guna mengurangi sampah akhir yang tidak terurai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan Teuku Masrizar di Aceh Selatan, Selasa, mengatakan edukasi tersebut diharapkan akan melahirkan inovasi masyarakat dalam bentuk bank sampah.
"Kehadiran bank sampah tersebut selain berdampak kepada lingkungan sekitar, juga dapat memberikan nilai ekonomis keluarga," kata Teuku Masrizar.
Baca juga: Polres Aceh Barat kumpulkan dua ton sampah di pinggir pantai
Ia mengatakan edukasi yang diberikan di antara bagaimana memilah sampah organik dan nonorganik. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos atau pupuk. Sedangkan sampah nonorganik seperti plastik, kardus, dan lainnya bisa dijual untuk diolah kembali.
"Banyak keuntungan dalam memilah sampah. Jadi, sampah rumah tangga tersebut masih memiliki nilai ekonomis apabila dipilah. Dengan edukasi tersebut, kami mendorong masyarakat memilah sampah sebelum dibuang," kata Teuku Masrizar.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan menggelar diskusi membahas kolaborasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Diskusi tersebut menghadirkan Ketua Bank Sampah Induk New Normal Medan Yasra Alfariza.
Dalam diskusi tersebut, Yasra Alfariza menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Di antaranya bagaimana memilah sampah dan membentuk bank sampah.
"Pemilahan sampah memberi dampak menguntungkan. Ada empat aspek yang diuntungkan dalam pemilahan sampah, yakni lingkungan, pendidikan, sosial, dan sirkuler ekonomi," katanya.
Keuntungan lingkungan, kata dia, pemilahan sampah membuat lingkungan tempat tinggal menjadi lebih bersih. Kebersihan ini berdampak bagi pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
"Serta aspek keuntungan lainnya, sampah masih bisa memberikan nilai ekonomis, seperti sampah organik yang diolah menjadi kompos dan bisa dijual. Begitu juga sampah plastik, kertas, dan lainnya, juga bisa dijual," katanya.
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan kembangkan pengolahan sampah organik
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan Teuku Masrizar di Aceh Selatan, Selasa, mengatakan edukasi tersebut diharapkan akan melahirkan inovasi masyarakat dalam bentuk bank sampah.
"Kehadiran bank sampah tersebut selain berdampak kepada lingkungan sekitar, juga dapat memberikan nilai ekonomis keluarga," kata Teuku Masrizar.
Baca juga: Polres Aceh Barat kumpulkan dua ton sampah di pinggir pantai
Ia mengatakan edukasi yang diberikan di antara bagaimana memilah sampah organik dan nonorganik. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos atau pupuk. Sedangkan sampah nonorganik seperti plastik, kardus, dan lainnya bisa dijual untuk diolah kembali.
"Banyak keuntungan dalam memilah sampah. Jadi, sampah rumah tangga tersebut masih memiliki nilai ekonomis apabila dipilah. Dengan edukasi tersebut, kami mendorong masyarakat memilah sampah sebelum dibuang," kata Teuku Masrizar.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan menggelar diskusi membahas kolaborasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Diskusi tersebut menghadirkan Ketua Bank Sampah Induk New Normal Medan Yasra Alfariza.
Dalam diskusi tersebut, Yasra Alfariza menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Di antaranya bagaimana memilah sampah dan membentuk bank sampah.
"Pemilahan sampah memberi dampak menguntungkan. Ada empat aspek yang diuntungkan dalam pemilahan sampah, yakni lingkungan, pendidikan, sosial, dan sirkuler ekonomi," katanya.
Keuntungan lingkungan, kata dia, pemilahan sampah membuat lingkungan tempat tinggal menjadi lebih bersih. Kebersihan ini berdampak bagi pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
"Serta aspek keuntungan lainnya, sampah masih bisa memberikan nilai ekonomis, seperti sampah organik yang diolah menjadi kompos dan bisa dijual. Begitu juga sampah plastik, kertas, dan lainnya, juga bisa dijual," katanya.
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan kembangkan pengolahan sampah organik
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023