Balai Bahasa Provinsi Aceh (BPPA) melakukan uji coba Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) 2023 kepada 30 peserta dari unsur pelajar, guru, pegawai negeri, penulis, jurnalis, dan beragam profesi lainnya di Aceh.

"Uji coba ini merupakan kegiatan tahunan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemenristekdiktik untuk memperbaharui dan memvalidasi kelayakan soal UKBI," kata Kepala Sub Bagian Umum BBPA Agus Priatna, di Banda Aceh, Selasa.

Agus mengatakan, uji coba instrumen UKBI adaptif tersebut dilaksanakan selama dua hari mulai 2-3 Agustus 2023. Para peserta diberikan beberapa paket soal yang terbagi dalam empat seksi yakni mendengarkan, merespon kaidah, membaca dalam bentuk soal pilihan ganda, dan menulis.

"Hari ini kita uji dua paket soal untuk menguji kemampuan mendengarkan, membaca, dan menulis, sebenarnya ada satu lagi seksi mendengarkan, tetapi tidak kita ujikan," ujarnya. 

Dirinya berharap, peserta yang mengikuti uji coba soal UKBI adaptif merdeka ini dapat menjawab soal dengan maksimal sesuai kemampuannya. 

Sementara itu, Widyabasa Ahli Madya Balai Bahasa Provinsi Aceh, Yanti Zulita menyampaikan uji coba soal UKBI ini juga dilaksanakan di 30 provinsi se Indonesia sejak 24 Juli hingga 4 Agustus 2023. 

"Secara keseluruhan, uji coba UKBI ini diikuti 717 peserta dari berbagai kalangan profesi," kata Yanti.

Dirinya menjelaskan, UKBI merupakan salah satu alat ukur kemampuan berbahasa Indonesia yang saat ini menjadi persyaratan mendapatkan sertifikasi guru, beberapa sekolah juga sudah menjadikan UKBI sebagai pendamping ijazah. 

"Bahkan, saat ini kalau mau mendaftar beasiswa unggulan persyaratannya juga diperhitungkan skor UKBI-nya," ujarnya.

Ia menambahkan, UKBI sendiri dapat diikuti secara daring, masyarakat yang hendak mengukur kemampuan bahasa Indonesianya bisa mengikuti tes secara daring dengan syarat memiliki laptop dan jaringan internet. 

Kemudian, ada biaya yang dikenakan saat mendaftar. Mahasiswa Rp135 ribu per orang, masyarakat umum Rp300 ribu per orang, warga negara asing Rp1 juta per orang, sedangkan pelajar/siswa tidak dipungut biaya apapun. 

Karena itu, Balai Bahasa Aceh menargetkan pelajar yang ada di tanah rencong bisa memanfaatkan inovasi yang diberikan Kemenristekdikti, apalagi biaya tes untuk mengukur skor UKBI dibebaskan.

"Kami harapkan pelajar bisa memanfaatkan produk unggulan ini, karena sudah diberikan secara gratis. Kami minta pihak sekolah juga mau mengajak para siswanya," kata Yanti.

Balai Bahasa Provinsi Aceh sendiri pada tahun lalu banyak didatangi oleh pelajar dari Banda Aceh dan Aceh Besar yang ingin mengikuti tes UKBI. Di mana pada 2022 lalu, pihaknya mendata sekitar 1.094 pelajar dari Aceh Besar.

Baca juga: BBPA minta Pemprov gandeng ISBI untuk siapkan SDM pengajar bahasa Aceh
 

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023