Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat, Dr Kurdi mengatakan penyebab ambruknya satu unit jembatan gantung sepanjang 160 meter ke sungai, di kawasan Desa Cot Punti, Kecamatan Woyla Timur, pada Jumat (11/8) lalu masih ditelusuri.

“Dugaan sementara putusnya kabel utama pada blok angkur sisi kiri di Desa Cot Punti, Woyla Timur, sehingga menarik kabel sisi kanan menjadi lepas,” kata Dr Kurdi kepada ANTARA di Meulaboh, Senin.

Sedangkan untuk daerah di seberang sungai yaitu di Desa Panton, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, kabel utama (main) kabel masih pada posisi semula. 

Baca juga: Jembatan gantung di pedalaman Aceh Barat ambruk


Sementara untuk Pylon (tiang) tidak mengalami kerusakan termasuk bangunan bawah (pondasi).

Kurdi mengatakan pihaknya bersama tim teknis masih proses terus melakukan inventarisasi dan kajian penyebab dari musibah tersebut, dan masih terus melakukan pengumpulan data di lapangan.

“Saat ini, tim juga berada di lapangan untuk melihat komponen mana saja yang masih dapat digunakan,” katanya menambahkan.

 

Terhadap alternatif penanganan, kata dia, pihaknya juga masih berupaya melakukan kajian teknis, sehingga nantinya dapat diambil kesimpulan terhadap kejadian ambruk nya jembatan gantung di wilayah pedalaman Kabupaten Aceh Barat.

Seperti diberitakan, Sebuah jembatan gantung sepanjang 160 meter yang menghubungkan dua desa antara Desa Cot Punti, Kecamatan Woyla Timur dengan Desa Panton, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, pada Jumat sore sekira pukul 15.30 WIB, ambruk dan jatuh ke sungai.

“Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun akses masyarakat di desa kami putus total. Kami tidak tahu sebabnya karena jembatan putus tiba-tiba,” kata Kepala Desa (Keuchik) Cot Punti, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, Teuku Aidi yang dihubungi dari Meulaboh, Jumat.

Ia menyebutkan, jembatan gantung yang dibangun pada tahun 2017 tersebut putus secara tiba-tiba. Saat jembatan gantung yang membentang di daerah aliran sungai (DAS) Krueng Woyla, putus tidak ada warga yang melintasi .

Teuku Aidi mengatakan akibat putusnya jembatan tersebut, ratusan masyarakat di wilayah pedalaman tersebut kesulitan untuk beraktivitas secara ekonomi dan sehari-hari.

Baca juga: BPBD: Jembatan di Kabupaten Simeulue ambruk dihantam banjir

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023