Suka Makmue (ANTARA) - Satu unit jembatan gantung sepanjang 120 meter yang membentang di aliran Sungai Krueng Nagan, berlokasi di Desa Pulo Ie, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh pada Selasa siang ambruk akibat diterjang erosi sungai.
“Jembatan gantung ini ambruk setelah salah satu bagian abutmen terkikis erosi sungai saat air sungai meluap,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Irfanda Rinadi kepada ANTARA di Suka Makmue, Selasa.
Ia mengatakan, saat bencana alam tersebut terjadi, tidak ada masyarakat yang melintas sehingga bencana tersebut tidak menyebabkan korban jiwa di kalangan warga.
Baca juga: Jembatan di Nagan Raya ambruk diterjang arus sungai, ratusan warga terdampak
Akibat putusnya jembatan gantung, kata dia, akses transportasi masyarakat di kawasan tersebut hingga Selasa sore terganggu, karena masyarakat yang biasanya menggunakan jembatan gantung harus memutar perjalanan mereka mencapai belasan kilometer, agar bisa menuju ke pusat kabupaten dan pusat kecamatan.
Guna melakukan perbaikan, kata Irfanda, Pemkab Nagan Raya mengusulkan penanganan perbaikan jembatan gantung tersebut ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.
“Kita berharap usulan ini dapat dibangun jembatan gantung baru di Nagan Raya,” kata Irfanda.
Ia mengakui dampak akibat terputusnya jembatan gantung tersebut, telah mengakibatkan terganggunya aktivitas perekonomian masyarakat, termasuk terganggunya aktivitas anak usia sekolah di daerah ini.
“Kami juga masih berupaya menghitung jumlah kerugian akibat putusnya jembatan gantung akibat bencana alam yang terjadi,” kata Irfanda Rinadi.