Blangpidie (ANTARA Aceh) - Provinsi Aceh setiap tahun mengalami surplus gabah kering panen (GKP) sebanyak 1,3 juta ton, sehingga daerah ini menjadi salah satu penyumbang swasembada pangan nasional.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh Prof Abu Bakar Karim di sela-sela peninjauan hasil panen raya di Kabupaten Aceh Barat Daya, Selasa, menyatakan, dua tahun terakhir rata-rata produksi GKP di Aceh sebanyak 2,3 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsi  1 juta ton, sehingga surplus 1,3 juta ton.

Ia mengatakan, dari total lahan baku sawah 310 ribu hektare, yang ditanami padi baik pada musim tanam gadu maupun musim tanam rendengan sekitar 291 ribu hektare dan selebihnya sekitar 20 ribu hektare lagi merupakan sawah kering ataupun tadah hujan.

"Dengan produktifitas rata-rata 5,2 ton per hektare dalam setahun, Aceh memproduksi GKP mencapai 2,3 juta ton,sedangkan untuk kosumsi Aceh hanya 1 juta ton. Jadi, boleh dikatakan kita surplus 1,3 juta ton," jelas dia.

Prof Abu menjelaskan, produktifitas gabah Aceh sejak dulu memang selalu surplus, tetapi tidak begitu banyak bila dibandingkan dengan yang terjadi dua tahun terakhir yang mencapai rata-rata 1,3 juta ton GKP.

"Aceh itu dari dulu selalu surplus, tapi tidak begitu banyak, hanya 500 ribu sampai dengan 700 ribu ton pertahun. Jadi, peningkatan signifikan ini dimulai sejak tahun 2015 dan 2016," katanya.

Peninjauan panen raya di Kabupaten Abdya tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Kementerian Pertanian, Mukti Sarjono dan Kepala Perum Bulog Divisi Regional Aceh, Fatah Yasin.

Setelah meninjau hasil panen raya di Desa Ujung Tanah, Kecamatan Lembah Sabil, rombongan yang didampingi oleh Dandim 0110 Abdya, Letkol Inf Puji Hartono dan Kadis Pertanian Tanaman Pangan Abdya Muslim Hasan selanjutnya melakukan pertemuan konsilidasi percepatan tanam MT 2017.  

Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017