Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan mengoptimalkan peran satuan tugas (satgas) penanganan dan percepatan stunting di daerah itu, sehingga target penurunan angka prevalensi stunting secara nasional di kabupaten itu sebesar 14 persen pada 2024 dapat tercapai.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma di Aceh Selatan, Jumat, mengatakan stunting merupakan ancaman nyata bagi generasi mendatang. Jika tidak ditangani secara komprehensif dan sesegera mungkin sejak sekarang, maka Aceh Selatan bakal kehilangan generasi emas.
"Karena itu, Pemkab Aceh Selatan mengoptimalkan peran satgas penanganan stunting. Tujuannya agar Kabupaten Aceh melahirkan generasi emas yang akan melanjutkan pembangunan di masa mendatang," kata Cut Syazalisma.
Ia mengatakan Presiden RI Joko Widodo menegaskan penanganan stunting menjadi tanggung jawab besar yang membutuhkan kolaborasi semua jajaran pemerintahan, baik pusat, provinsi, maupun kabupaten kota, termasuk peran serta dan dukungan masyarakat.
Menurut dia, stunting bukan hanya masalah urusan tinggi badan anak semata, namun yang paling berbahaya adalah rendahnya intelektual, keterbelakangan mental, hingga ancaman penyakit kronis yang dapat dengan mudah menyerang dan masuk ke tubuh anak.
"Sebab itu, keberadaan satgas stunting ini dibutuhkan. Optimalisasi peran satgas penanganan stunting diharapkan dapat menekan angka prevalensi anak dengan stunting di Kabupaten Aceh Selatan," kata Cut Syazalisma.
Pj Bupati menyebutkan prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Selatan mencapai angka 34,8 persen. Artinya, dari seratus anak usia nol hingga dua tahun, sebanyak 34,8 persen di antaranya dengan kondisi stunting. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 21,6 persen dan Provinsi Aceh sebesar 31,2 persen.
"Kami optimis dengan optimalisasi peran satgas, angka stunting di Kabupaten Aceh Selatan dapat diturunkan serta bisa berkontribusi pada penurunan angka stunting secara nasional yang targetnya 14 persen pada 2024," kata Cut Syazalisma.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Barat fokus tangani stunting hingga inflasi dan Pemilu serentak
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma di Aceh Selatan, Jumat, mengatakan stunting merupakan ancaman nyata bagi generasi mendatang. Jika tidak ditangani secara komprehensif dan sesegera mungkin sejak sekarang, maka Aceh Selatan bakal kehilangan generasi emas.
"Karena itu, Pemkab Aceh Selatan mengoptimalkan peran satgas penanganan stunting. Tujuannya agar Kabupaten Aceh melahirkan generasi emas yang akan melanjutkan pembangunan di masa mendatang," kata Cut Syazalisma.
Ia mengatakan Presiden RI Joko Widodo menegaskan penanganan stunting menjadi tanggung jawab besar yang membutuhkan kolaborasi semua jajaran pemerintahan, baik pusat, provinsi, maupun kabupaten kota, termasuk peran serta dan dukungan masyarakat.
Menurut dia, stunting bukan hanya masalah urusan tinggi badan anak semata, namun yang paling berbahaya adalah rendahnya intelektual, keterbelakangan mental, hingga ancaman penyakit kronis yang dapat dengan mudah menyerang dan masuk ke tubuh anak.
"Sebab itu, keberadaan satgas stunting ini dibutuhkan. Optimalisasi peran satgas penanganan stunting diharapkan dapat menekan angka prevalensi anak dengan stunting di Kabupaten Aceh Selatan," kata Cut Syazalisma.
Pj Bupati menyebutkan prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Selatan mencapai angka 34,8 persen. Artinya, dari seratus anak usia nol hingga dua tahun, sebanyak 34,8 persen di antaranya dengan kondisi stunting. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 21,6 persen dan Provinsi Aceh sebesar 31,2 persen.
"Kami optimis dengan optimalisasi peran satgas, angka stunting di Kabupaten Aceh Selatan dapat diturunkan serta bisa berkontribusi pada penurunan angka stunting secara nasional yang targetnya 14 persen pada 2024," kata Cut Syazalisma.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Barat fokus tangani stunting hingga inflasi dan Pemilu serentak
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023