Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Perwakilan Aceh menginisiasi program penanganan stunting guna membantu pemerintah dalam melahirkan generasi emas pada 2024 di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
"Kami menginisiasi program Kemenkeu Peduli Stunting. Dan ini mungkin yang pertama di jajaran Kemenkeu di Indonesia," kata Kepala Kemenkeu RI Perwakilan Aceh Safuadi di Banda Aceh, Safuadi.
Menurut Safuadi, pendanaan program peduli stunting tersebut bukan dari anggaran negara, tetapi berasal dari donasi atau sumbangan pegawai Kemenkeu RI yang bertugas di Provinsi Aceh.
"Donasi pegawai tersebut dikumpulkan selama tiga bulan. Dari dana tersebut, kami membantu penanganan stunting di Provinsi Aceh," kata Safuadi yang juga Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Provinsi Aceh.
Baca juga: Direktur: Pasien terindikasi stunting bisa dirujuk ke RSUD
Dalam menjalankan program penanganan stunting, kata Safuadi, pihaknya membagi tiga zona, yaitu zona timur meliputi kabupaten kota di wilayah pesisir timur Aceh, zona tengah meliputi kabupaten di kawasan tengah, serta zona barat selatan, meliputi kabupaten kota di wilayah pesisir barat Aceh.
"Sedangkan kegiatan apa saja yang kami tangani, kami berkonsultasi dengan instansi terkait karena kami bukan lembaga teknis. Termasuk bersinergi dengan perguruan tinggi dalam menangani stunting," katanya.
Safuadi mengatakan ada banyak aspek dalam menangani stunting, di antaranya sanitasi, edukasi, dan nutrisi atau gizi. Program peduli stunting tersebut akan masuk ke semua aspek.
"Kami masuk ke semua aspeknya. Misalnya, untuk gizi atau nutrisi, kami menyalurkan makanan bergizi kepada anak-anak yang terindikasi stunting. Dan ini sudah berjalan di ketiga zona tersebut," kata Safuadi.
Ia mengharapkan dukungan jajaran Kemenkeu RI Perwakilan Aceh tersebut bisa menekan angka stunting serta melahirkan generasi emas bagi provinsi yang berjuluk Bumi Serambi Mekah tersebut.
"Stunting bukan hanya persoalan Aceh, tetapi juga nasional. Dengan lahir generasi emas nanti, Indonesia bisa menjadi negara maju yang mampu memengaruhi perekonomian dunia," kata Safuadi.
Baca juga: Pemkot terus perkuat kolaborasi tangani stunting di Banda Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kami menginisiasi program Kemenkeu Peduli Stunting. Dan ini mungkin yang pertama di jajaran Kemenkeu di Indonesia," kata Kepala Kemenkeu RI Perwakilan Aceh Safuadi di Banda Aceh, Safuadi.
Menurut Safuadi, pendanaan program peduli stunting tersebut bukan dari anggaran negara, tetapi berasal dari donasi atau sumbangan pegawai Kemenkeu RI yang bertugas di Provinsi Aceh.
"Donasi pegawai tersebut dikumpulkan selama tiga bulan. Dari dana tersebut, kami membantu penanganan stunting di Provinsi Aceh," kata Safuadi yang juga Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Provinsi Aceh.
Baca juga: Direktur: Pasien terindikasi stunting bisa dirujuk ke RSUD
Dalam menjalankan program penanganan stunting, kata Safuadi, pihaknya membagi tiga zona, yaitu zona timur meliputi kabupaten kota di wilayah pesisir timur Aceh, zona tengah meliputi kabupaten di kawasan tengah, serta zona barat selatan, meliputi kabupaten kota di wilayah pesisir barat Aceh.
"Sedangkan kegiatan apa saja yang kami tangani, kami berkonsultasi dengan instansi terkait karena kami bukan lembaga teknis. Termasuk bersinergi dengan perguruan tinggi dalam menangani stunting," katanya.
Safuadi mengatakan ada banyak aspek dalam menangani stunting, di antaranya sanitasi, edukasi, dan nutrisi atau gizi. Program peduli stunting tersebut akan masuk ke semua aspek.
"Kami masuk ke semua aspeknya. Misalnya, untuk gizi atau nutrisi, kami menyalurkan makanan bergizi kepada anak-anak yang terindikasi stunting. Dan ini sudah berjalan di ketiga zona tersebut," kata Safuadi.
Ia mengharapkan dukungan jajaran Kemenkeu RI Perwakilan Aceh tersebut bisa menekan angka stunting serta melahirkan generasi emas bagi provinsi yang berjuluk Bumi Serambi Mekah tersebut.
"Stunting bukan hanya persoalan Aceh, tetapi juga nasional. Dengan lahir generasi emas nanti, Indonesia bisa menjadi negara maju yang mampu memengaruhi perekonomian dunia," kata Safuadi.
Baca juga: Pemkot terus perkuat kolaborasi tangani stunting di Banda Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023