Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyatakan keterasediaan listrik merupakan salah satu faktor utama untuk mendukung pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat di sebuah kawasan.
"Terdapat korelasi kuat antara penggunaan listrik dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat," kata Achmad Marzuki dalam pidato tertulis dibacakan Asisten II Setda Aceh Mawardi di sela-sela membuka membuka "Seminar Nasional Kelistrikan dalam Rangka Hari Listrik Nasional ke-78, di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan ketersediaan energi listrik yang cukup menjadi penting sebagai salah satu pemicu tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara umum di seluruh Tanah Air dan Aceh khususnya.
"Insya Allah hambatan dalam ketersediaan listrik di Aceh tidak lagi menjadi masalah. PLN Aceh terus mengembangkan jaringan hingga ke seluruh pedalaman," katanya.
Ia berharap ketersediaan listrik dapatlah menjadi penggerak untuk tumbuhnya investasi di berbagai bidang dan menarik investor dan pengusaha dari luar Aceh, menciptakan lapangan kerja baru sehingga memicu pembangunan ekonomi secara umum.
"Pemerintah Aceh berharap berbagai pihak dapat saling berkolaborasi untuk meningkatkan gairah investasi di berbagai sektor. Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia dan PLN juga terus berupaya membangun kebersamaan demi terwujudnya industri ketenagalistrikan Indonesia yang efisien, transparan dan tangguh, dalam memperkuat ekonomi," katanya.
General Manager PLN UID Aceh Parulian Noviandri mengatakan ketersediaan listrik di provinsi ujung paling barat Indonesia itu sangat cukup untuk mendukung semua kebutuhan termasuk investasi.
"Iklim investasi memiliki kaitannya dengan listrik dan untuk Aceh PLN siap untuk mendukung hadirnya investasi karena ketersediaan energi sangat cukup," katanya.
Ia menyebutkan total daya mampu listrik di Aceh mencapai 1.023 MW seiring masuknya daya dari PLTU Nagan Raya 3 dan 4 yang akan maksimal pada tahun 2024 sehingga akan surplus 448,8 MW dengan beban puncak 574,3 MW.
Baca juga: PLN siap dukung investasi di Aceh lewat ketersediaan energi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Terdapat korelasi kuat antara penggunaan listrik dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat," kata Achmad Marzuki dalam pidato tertulis dibacakan Asisten II Setda Aceh Mawardi di sela-sela membuka membuka "Seminar Nasional Kelistrikan dalam Rangka Hari Listrik Nasional ke-78, di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan ketersediaan energi listrik yang cukup menjadi penting sebagai salah satu pemicu tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara umum di seluruh Tanah Air dan Aceh khususnya.
"Insya Allah hambatan dalam ketersediaan listrik di Aceh tidak lagi menjadi masalah. PLN Aceh terus mengembangkan jaringan hingga ke seluruh pedalaman," katanya.
Ia berharap ketersediaan listrik dapatlah menjadi penggerak untuk tumbuhnya investasi di berbagai bidang dan menarik investor dan pengusaha dari luar Aceh, menciptakan lapangan kerja baru sehingga memicu pembangunan ekonomi secara umum.
"Pemerintah Aceh berharap berbagai pihak dapat saling berkolaborasi untuk meningkatkan gairah investasi di berbagai sektor. Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia dan PLN juga terus berupaya membangun kebersamaan demi terwujudnya industri ketenagalistrikan Indonesia yang efisien, transparan dan tangguh, dalam memperkuat ekonomi," katanya.
General Manager PLN UID Aceh Parulian Noviandri mengatakan ketersediaan listrik di provinsi ujung paling barat Indonesia itu sangat cukup untuk mendukung semua kebutuhan termasuk investasi.
"Iklim investasi memiliki kaitannya dengan listrik dan untuk Aceh PLN siap untuk mendukung hadirnya investasi karena ketersediaan energi sangat cukup," katanya.
Ia menyebutkan total daya mampu listrik di Aceh mencapai 1.023 MW seiring masuknya daya dari PLTU Nagan Raya 3 dan 4 yang akan maksimal pada tahun 2024 sehingga akan surplus 448,8 MW dengan beban puncak 574,3 MW.
Baca juga: PLN siap dukung investasi di Aceh lewat ketersediaan energi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023