KIP Sabang tetapkan Nazaruddin-Suradji Walikota terpilih

Sabang (ANTARA Aceh) - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Sabang dalam sidang pleno terbuka menetapkan pasangan nomor urut tiga Nazaruddin dan Suradji Junus alias "NASU" sebagai Walikota dan Wakil Walikota Sabang terpilih periode 2017-2022.

"Melalui sidang pleno terbuka kami menetapkan pasangan nomor urut tiga Nazaruddin dan Suradji Junus sebagai Walikota dan Wakil Walikota terpilih perode 2017-2022," kata Ketua KIP Kota Sabang Zainal Faizin dalam ruang rapat KIP setempat, Kamis.

Pleno terbuka penetapan Walikota dan Walil Walikota Sabang terpilih periode 2017-2022 dihadiri langsung Walikota dan Wakil Walikota terpilih Nazaruddin dan Suradji Junus, Panwaslih, Wakil Ketua DPRK Sabang Ferdiansyah, unsur Muspida dan Muspida plus lainnya.

Sebelumnya, KIP Kota Sabang, 24 Februari 2017 dalam rapat pleno terbuka juga telah menetapkan pasangan nomor urut tiga yang diusung Partai Aceh, Golkar, Demokrat, PKB dan Gerindra sebagai Walikota dan Wakil Walikota terpilih pada pemilukada serentak 15 Februari 2017 dengan meraih 10.841 suara (53 persen) dari jumlah 20.314 suara sah di 65 TPS, 2 kecamatan se-Kota Sabang.

Pemilukada serentak itu diikuti tiga pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Sabang. Dan perolehan suara kedua disusul pasangan Zulkifli H Adam dan Zuanda dengan nomor urut 2, yang diusung partai, PKS, PPP, NasDem, PAN, PNA, PDI-P dan PBB meraih 7.892 suara (39 persen).

Kemudian pasangan nomor urut satu, Izil Azhar dan Anwar yang maju dari jalur perseorangan (independen) hanya meraih 1.581 suara (8 persen).

Ketua KIP Kota Sabang menyampaikan, hasil pleno penetapan Walikota dan Wakil Walikota Sabang terpilih periode 2017-2022 selanjutkan akan diserahkan kepada DPRK Sabang bersama syarat-syarat calon yang dilengkapi ketika berlangsungnya tahapan pencalonan.

"Pasangan calon terlihat berjiwa besar dan tidak ada paslon yang mengajukaPermohonan Penyelesaian Hasil Pemilihan (PPHP) di Mahkamah Konstitusi (MK)," tutur Ketua KIP KOta Sabang.

Pilkada yang berlangsung di 101 daerah se-Indonesia dan 21 di antaranya di Aceh termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota berlangsung tertip dan aman di pulau paling ujung barat Indonesia sampai penetapan calon terpilih perolehan oleh KIP setempat.