Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Aceh menyatakan realisasi amnesti pajak di provinsi itu mencapai Rp98,8 miliar.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Aceh Ahmad Djamhari di Banda Aceh, Selasa menyatkan program amnesti pajak di Aceh berlangsung tiga tahap dan akan berakhir pada 31 Maret 2017.

Pelayanan amnesti pajak tersebut dilakukan di tujuh kantor pelayanan pajak (KPP) pratama di seluruh Provinsi Aceh.

Dari tujuh kantor pelayanan pajak, kata dia, realisasi amnesti pajak di KPP Pratama Banda Aceh mencapai Rp50,2 miliar, KPP Pratama Lhokseumawe Rp7,5 miliar, KPP Pratama Meulaboh Rp9,1 miliar.

Kemudian, KPP Pratama Bireuen Rp10,6 miliar, KPP Pratama Langsa Rp14,3 miliar, KPP Pratama Tapaktuan Rp5 miliar, dan KPP Pratama Subulussalam Rp1,9 miliar.

Didamping Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Aceh Krinawiryawan, Ahmad Djamhari menyebutkan, dari 600 ribuan wajib pajak di Aceh, yang mengikuti program amnesti pajak hanya 3.540 wajib pajak.

"Wajib pajak yang ikut amnesti pajak tersebut meliputi individu atau personal maupun perusahaan. Kesempatan program amnesti pajak ini tinggal beberapa hari lagi," ungkap Ahmad Djamhari menyebutkan.

Ahmad Djamhari menyebutkan dari tujuh kantor pelayanan pajak di Aceh, wajib pajak yang terbanyak ikut program amnesti yakni di KPP Pratama Banda Aceh mencapai 1.435 wajib pajak.

Kemudian, KPP Pratama Bireuen sebanyak 534 wajib pajak, KPP Pratama Langsa 456 wajib pajak, KPP Pratama Lhokseumawe 385 wajib pajak, KPP Pratama Meulaboh 335 wajib pajak, KPP Pratama Subulussalam 212 wajib pajak, serta KPP Pratama Tapaktuan hanya 183 wajib pajak.

"Kami mengingatkan para wajib pajak yang merasa ada tunggakan segera memanfaatkan program amnesti. Jika program ini tidak ada lagi, bagi penunggak pajak akan ditindak tegas dengan denda mencapai 200 persen," kata Ahmad Djamhari.

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017