Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Konsorsium antikorupsi Aceh mendesak kepolisian Indonesia mengungkap kasus yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Kami mendesak kepolisian mengungkap kasus Novel Baswedan ini dengan menangkap pelaku dan aktor intelektual serta mengusut motif kejahatannya," tegas Juru Bicara Konsorsium antikorupsi Aceh Aziz Awee di Banda Aceh, Selasa.

Konsorsium Antikorupsi Aceh merupakan gabungan beberapa lembaga yakni Gerakan Antikorupsi (GeRAK) Aceh, Komunitas Antikorupsi Aceh (KAKA), dan Sekolah Antikorupsi Aceh (SAKA).

Sebelumnya, kata Azis Awee, Novel Baswedan, penyidik senior di KPK disiram dengan air keras oleh orang tidak dikenal sepulangnya dari masjid dekat rumahnya usai shalat subuh.

Menurut Aziz Awee penyiraman dengan air keras tersebut merupakan teror bagi penyidik KPK tersebut. Apalagi selama ini Novel Baswedan dianggap sebagai pejuang antikorupsi.

Azis Awee menduga penyerangan yang dilakukan tersebut sebagai upaya melemahkan gerakan pemberantasan korupsi. Di mana semua orang mengetahui bahwa Novel adalah penyidik yang saat ini melakukan penyidikan dugaan korupsi KTP Elektronik.

"Polisi harus segera menangkap pelaku penyerangan ini sampai ke akarnya. Kami yakin ada otak lain alias pelaku utama yang mendalangi kejahatan kekerasan terhadap Novel Baswedan," ungkap Azis Awee.

Aktivis antikorupsi Aceh itu menegaskan teror, penyerangan, maupun lainnya terhadap penyidik KPK merupakan kejahatan paling keji. Apalagi selama ini, Novel Baswedan dikenal sosok penyidik yang tidak pandang bulu dalam membongkar dugaan korupsi di Indonesia.

Ia mengatakan penyidik seperti Novel Baswedan sangat dibutuhkan. Dan seharusnya negara memberikan perlindungan khusus kepada penyidik KPK agar tidak menjadi korban teror maupun kejahatan lainnya.

KPK, lanjut dia sudah seharusnya menyusun prosedur tetap untuk melindungi  penyidik dari tindak kekerasan dilakukan pihak tidak bertanggung jawab serta tidak senang dengan kerja-kerja pengungkapan kasus tindak pidana korupsi.

Dan KPK juga harus terus berada di depan dalam mendorong pemberantasan korupsi karena publik dan rakyat siap bersama KPK dan sampai kapan pun akan membela KPK.

Oleh karena itu, Azis Awee yang juga Ketua Komunitas Antikorupsi Aceh, mengajak masyarakat Indonesia, khususnya Aceh, memberi dukungan kepada KPK dan Novel Baswedan dalam membongkar korupsi di Indonesia.

"Kami menyampaikan bahwa, KPK, Novel Baswedan, serta penyidik KPK lainnya tidak sendiri. Kami dari Aceh siap memberikan dukungan dan doa agar terus bekerja membersihkan negeri ini dari koruptor," tegas Azis Awee.

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017