Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar menyebutkan seluas 1.311 hektare dari 4.010 hektare luas tanaman padi musim tanam rendengan di Kecamatan Kuta Cot Glie dan Seulimuem terdampak kekeringan.

"Kekeringan tersebut diakibatkan berkurangnya curah hujan dan dampak dari elnino yang masih berlangsung sampai bulan Maret 2024," kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar di Lambaro, Selasa.

Pernyataan itu disampaikannya terkait kunjungan langsung ke dua kecamatan yang areal sawah padi milik petani terdampak kekeringan. Di mana saat ini kondisi tanah tampak retak-retak karena ketiadaan air.

Baca: Distan Aceh Besar terapkan dua strategi hadapi perubahan iklim

Ia menyebutkan luas tanam di Kecamatan Cot Gile seluas 2.732 hektare dengan luas lahan terdampak kekeringan terdiri dari 703 hektare ringan, sedang 319 hektare dan berat 17 hektare.
Selanjutanya di Kecamatan Seulimuem luas tanam seluas 1.287 hektare terdampak kekeringan terdiri dari 247 hektare ringan dan 24 hektare kategori sedang.

Kepala bidang Penyuluhan pada Dinas Pertanian Aceh Besar Rita Aulia mengatakan dalam upaya antisipasi dampak kekeringan, Dinas Pertanian setempat mengefektifkan mesin pompanisasi yang ada dan memanfaatkan sumber air yang tersedia.

"Kita juga melakukan pengairan berselang bagi daerah irigasi dan memanfaatkan limpahan air pada musim hujan atau ada penampungan embung yang pada musim kering tersedia air," katanya.
Ia menambahkan pada awal musim tanam pihaknya juga sudah mengingatkan agar tetap waspada dengan kondisi iklim elnino, termasuk dalam hal penggunaan benih yakni menggunakan benih tahan kekeringan.

Baca: Distan Aceh Besar targetkan luas tanam musim rendeng 25.367 hektare

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024