Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar bekerja sama dengan UNICEF memberikan pembekalan kepada tenaga pendidik untuk meningkatkan pemahaman dalam mendeteksi tuberkulosis pada anak.
“Tenaga pendidik setiap saat berhadapan langsung dengan peserta didik sehingga dapat memantau kondisi kesehatan di lingkungan sekolah khususnya terkait tuberkulosis,” kata Sekda Aceh Besar Sulaimi di Jantho, Rabu.
Di sela-sela membuka orientasi tuberkulosis anak bagi tenaga pendidik, ia menjelaskan persoalan kesehatan harus menjadi perhatian semua pihak agar proses tindakan penanganan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat.
"Anak yang sehat merupakan harapan kita semua sebagai generasi penerus di masa mendatang, maka mari kita jaga kesehatan anak kita dan lingkungan sekitar," kata Sulaimi.
Karena itu berharap tenaga pendidik dapat juga memantau kondisi kesehatan peserta didik, terutama terkait penyakit TBC. Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita mengatakan temuan kasus TB pada anak dan remaja di Aceh Besar masih rendah yakni pada angka 27 persen.
Ia berharap dukungan semua pihak untuk menurunkan kasus TB di Aceh Besar yang berorientasi pada penemuan kasus dengan memaksimalkan kerja sama antara Dinkes dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama.
“Kita akan memaksimalkan pemantauan kasus di lapangan misalnya melalui screaning nantinya," katanya.
Distrik Head Officer Program untuk Aceh Besar Zakiyah Drajat mengatakan kegiatan yang dilaksanakan tersebut bertujuan memberikan pemahaman yang sama bagi tenaga pendidik serta komite dalam mendeteksi tuberkolosis pada anak.
"Orientasi bagi tenaga pendidik yang disampaikan terkait petunjuk teknis pencegahan dan pengendalian tuberkulosis di pesantren hingga deteksi dini tuberkulosis pada balita dengan ikut menghadirkan nara sumber kompeten di bidangnya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024