Koordinator Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh Muhammad Rikhwan Siregar menyebut penyeberangan dari Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh menuju Pelabuhan Balohan, Sabang atau sebaliknya dalam dua hari ini terganggu akibat cuaca buruk, sehingga membuat sejumlah trip kapal ferry roro maupun kapal cepat Express Bahari harus dihentikan.
“Kita mengutamakan keselamatan pelayaran, karena kondisinya ombak tinggi untuk kapal itu enggak safety. Terutama kapal cepat, riskan untuk belayar kalau ombak di atas 2,5 meter,” katanya.
Pada hari ini, ia menjelaskan, kapal ferry roro hanya melayani trip pertama dan kedua, dari total tiga trip per hari, sedangkan trip ketiga yakni pada pukul 16.30 WIB harus ditiadakan. Sementara untuk kapal cepat, hanya dapat berlayar satu dari total tiga trip per hari.
“Maka diambil kebijakan sama operator untuk di-cancel trip penyeberangannya, tinggi gelombang antara 2,5 sampai 3 meter,” katanya.
Ia mengatakan kondisi yang sama juga terjadi pada Senin (12/2) kemarin. Kapal cepat hanya dapat melayani penumpang pada trip pertama yakni pagi hari. Sementara trip selanjutnya ditiadakan karena faktor cuaca buruk.
Begitu juga dengan pelayaran kapal ferry roro yang hanya melayani trip pertama dan kedua. Sedangkan trip ketiga pada saat sore hari juga harus ditiadakan.
Untuk penumpang yang gagal berangkat pada hari ini, dijadwalkan akan berangkat pada Rabu (14/2) besok, pagi. “Karena biasanya pagi lumayan cerah, kondisi lumayan baik. Kalau kapal roro biasanya bisa lewat,” ujarnya.
Di samping itu, kata dia, khusus untuk besok, yang bertepatan dengan hari pencoblosan Pemilu 2024, maka jadwal penyeberangan Banda Aceh-Sabang hanya melayani dua trip, baik dari Banda Aceh - Sabang maupun sebaliknya.
Kapal cepat dari Sabang ke Banda Aceh melayani penyeberangan pukul 08.00 WIB dan pukul 14.30 WIB. Sementara dari Banda Aceh ke Sabang pukul 10.00 WIB dan 16.30 WIB. Namun, akan menyesuaikan tergantung kondisi cuaca.
Sementara untuk kapal ferry roro, dari Sabang ke Banda Aceh pada pukul 09.00 WIB dan 16.30 WIB, sementara dari Banda Aceh ke Sabang juga di waktu yang sama.
“Ini untuk schedule, tapi belum tahu kita kondisi cuaca. Jadi khusus hari pemilihan saja dua trip, setelah itu besoknya kembali normal, tiga trip per hari,” ujarnya.
Sebelumnya, Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Faqih Musyaffa mengingatkan potensi gelombang tinggi di perairan laut penyeberangan Banda Aceh-Sabang, sehingga pelaku jasa penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan.
BMKG mencatat potensi kondisi gelombang laut di kawasan perairan penyeberangan Banda Aceh-Sabang cukup bervariasi. Pada 8-9 Februari, kondisi gelombang laut masih dalam kategori rendah yakni antar 0,50 - 1,25 meter.
Kemudian gelombang laut berpotensi naik menjadi kategori sedang yakni antara 1,25-2,5 meter, yang terjadi pada 10 Februari.
"Dan berlanjut mencapai kategori tinggi, dengan tinggi gelombang laut antara 2,5 - 4 meter pada 12-13 Februari, kemudian berangsur turun dalam kategori sedang pada 14 Februari dan kategori rendah pada 15 dan 16 Februari," ujarnya.
Untuk kondisi kecepatan angin, secara umum kecepatan angin di daratan wilayah provinsi paling barat Indonesia itu berkisar antara nol hingga 30 kilometer per jam.
"Dengan adanya potensi angin kencang di wilayah kepulauan seperti Pulo Aceh Aceh Besar, dan Sabang serta sebagian wilayah pegunungan bagian tengah Aceh seperti Aceh Tenggara dan Aceh Singkil," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Kita mengutamakan keselamatan pelayaran, karena kondisinya ombak tinggi untuk kapal itu enggak safety. Terutama kapal cepat, riskan untuk belayar kalau ombak di atas 2,5 meter,” katanya.
Pada hari ini, ia menjelaskan, kapal ferry roro hanya melayani trip pertama dan kedua, dari total tiga trip per hari, sedangkan trip ketiga yakni pada pukul 16.30 WIB harus ditiadakan. Sementara untuk kapal cepat, hanya dapat berlayar satu dari total tiga trip per hari.
“Maka diambil kebijakan sama operator untuk di-cancel trip penyeberangannya, tinggi gelombang antara 2,5 sampai 3 meter,” katanya.
Ia mengatakan kondisi yang sama juga terjadi pada Senin (12/2) kemarin. Kapal cepat hanya dapat melayani penumpang pada trip pertama yakni pagi hari. Sementara trip selanjutnya ditiadakan karena faktor cuaca buruk.
Begitu juga dengan pelayaran kapal ferry roro yang hanya melayani trip pertama dan kedua. Sedangkan trip ketiga pada saat sore hari juga harus ditiadakan.
Untuk penumpang yang gagal berangkat pada hari ini, dijadwalkan akan berangkat pada Rabu (14/2) besok, pagi. “Karena biasanya pagi lumayan cerah, kondisi lumayan baik. Kalau kapal roro biasanya bisa lewat,” ujarnya.
Di samping itu, kata dia, khusus untuk besok, yang bertepatan dengan hari pencoblosan Pemilu 2024, maka jadwal penyeberangan Banda Aceh-Sabang hanya melayani dua trip, baik dari Banda Aceh - Sabang maupun sebaliknya.
Kapal cepat dari Sabang ke Banda Aceh melayani penyeberangan pukul 08.00 WIB dan pukul 14.30 WIB. Sementara dari Banda Aceh ke Sabang pukul 10.00 WIB dan 16.30 WIB. Namun, akan menyesuaikan tergantung kondisi cuaca.
Sementara untuk kapal ferry roro, dari Sabang ke Banda Aceh pada pukul 09.00 WIB dan 16.30 WIB, sementara dari Banda Aceh ke Sabang juga di waktu yang sama.
“Ini untuk schedule, tapi belum tahu kita kondisi cuaca. Jadi khusus hari pemilihan saja dua trip, setelah itu besoknya kembali normal, tiga trip per hari,” ujarnya.
Sebelumnya, Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Faqih Musyaffa mengingatkan potensi gelombang tinggi di perairan laut penyeberangan Banda Aceh-Sabang, sehingga pelaku jasa penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan.
BMKG mencatat potensi kondisi gelombang laut di kawasan perairan penyeberangan Banda Aceh-Sabang cukup bervariasi. Pada 8-9 Februari, kondisi gelombang laut masih dalam kategori rendah yakni antar 0,50 - 1,25 meter.
Kemudian gelombang laut berpotensi naik menjadi kategori sedang yakni antara 1,25-2,5 meter, yang terjadi pada 10 Februari.
"Dan berlanjut mencapai kategori tinggi, dengan tinggi gelombang laut antara 2,5 - 4 meter pada 12-13 Februari, kemudian berangsur turun dalam kategori sedang pada 14 Februari dan kategori rendah pada 15 dan 16 Februari," ujarnya.
Untuk kondisi kecepatan angin, secara umum kecepatan angin di daratan wilayah provinsi paling barat Indonesia itu berkisar antara nol hingga 30 kilometer per jam.
"Dengan adanya potensi angin kencang di wilayah kepulauan seperti Pulo Aceh Aceh Besar, dan Sabang serta sebagian wilayah pegunungan bagian tengah Aceh seperti Aceh Tenggara dan Aceh Singkil," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024