Skuad Persiraja Banda Aceh hingga hari ini masih tertahan di Biak, Provinsi Papua, usai menjalani pertandingan semifinal Liga 2 menghadapi tuan rumah PSBS Biak. Mereka tidak bisa pulang karena tidak ada penerbangan dari bandara setempat.
"Persiraja belum bisa kembali ke Aceh dikarenakan tidak adanya penerbangan dari bandara setempat," kata Manager Persiraja Ridha Mafdhul Gidong yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Jumat.
Kejadian ini bukan hal yang biasa bagi Persiraja, karena sejatinya tim berjuluk laskar rencong itu selalu kembali ke Aceh satu hari setelah pertandingan untuk bersiap menghadapi laga berikutnya. Tapi, kali ini Persiraja baru bisa kembali dua hari setelah pertandingan.
"Sebenarnya manajemen Persiraja sudah menyurati PT LIB untuk mengundur satu hari pertandingan, karena jarak dari Biak ke Aceh berbeda, dan penerbangan juga tidak ada," ujarnya.
Namun, lanjut Gidong, PT LIB selaku operator kompetisi tetap tidak memberi kelonggaran dan pertandingan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
"Di Biak memang ada beberapa hari tidak ada penerbangan, dan naas bagi kita pas pulang hari ini tidak ada penerbangan kemanapun dari Biak. Bisa dicek, Jumat depan juga sama, tidak ada penerbangan," katanya.
Sebelumnya, Persiraja bertanding pada 29 Februari 2024 di Stadion Cendrawasih Biak Numfor, Papua. Tim tuan rumah membantai Persiraja 4-0.
Setelah pertandingan, baru ada penerbangan dari Biak ke kota lain pada Sabtu, 2 Maret 2024. Penerbangan dari Biak menuju Aceh, membutuhkan waktu lebih dari 24 jam.
Kondisi ini dinilai sangat merugikan bagi tim lantak laju karena baru akan tiba di Aceh pada 3 Maret 2024. Sementara laga perebutan juara tiga juga dengan waktu yang sangat berdekatan, digelar di Langsa pada Selasa, 5 Maret 2024.
"Kita berharap para pemain dapat menjaga kondisi dengan baik, selama di perjalanan hingga sampai ke Aceh. Mohon doa dari masyarakat Aceh, semoga perjalanan tim Persiraja dimudahkan, dan target kita ke Liga 1 tercapai. Amin," ujarnya.
Baca juga: Persiraja berharap mampu suguhkan permainan terbaik lawan PSBS Biak
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Persiraja belum bisa kembali ke Aceh dikarenakan tidak adanya penerbangan dari bandara setempat," kata Manager Persiraja Ridha Mafdhul Gidong yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Jumat.
Kejadian ini bukan hal yang biasa bagi Persiraja, karena sejatinya tim berjuluk laskar rencong itu selalu kembali ke Aceh satu hari setelah pertandingan untuk bersiap menghadapi laga berikutnya. Tapi, kali ini Persiraja baru bisa kembali dua hari setelah pertandingan.
"Sebenarnya manajemen Persiraja sudah menyurati PT LIB untuk mengundur satu hari pertandingan, karena jarak dari Biak ke Aceh berbeda, dan penerbangan juga tidak ada," ujarnya.
Namun, lanjut Gidong, PT LIB selaku operator kompetisi tetap tidak memberi kelonggaran dan pertandingan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
"Di Biak memang ada beberapa hari tidak ada penerbangan, dan naas bagi kita pas pulang hari ini tidak ada penerbangan kemanapun dari Biak. Bisa dicek, Jumat depan juga sama, tidak ada penerbangan," katanya.
Sebelumnya, Persiraja bertanding pada 29 Februari 2024 di Stadion Cendrawasih Biak Numfor, Papua. Tim tuan rumah membantai Persiraja 4-0.
Setelah pertandingan, baru ada penerbangan dari Biak ke kota lain pada Sabtu, 2 Maret 2024. Penerbangan dari Biak menuju Aceh, membutuhkan waktu lebih dari 24 jam.
Kondisi ini dinilai sangat merugikan bagi tim lantak laju karena baru akan tiba di Aceh pada 3 Maret 2024. Sementara laga perebutan juara tiga juga dengan waktu yang sangat berdekatan, digelar di Langsa pada Selasa, 5 Maret 2024.
"Kita berharap para pemain dapat menjaga kondisi dengan baik, selama di perjalanan hingga sampai ke Aceh. Mohon doa dari masyarakat Aceh, semoga perjalanan tim Persiraja dimudahkan, dan target kita ke Liga 1 tercapai. Amin," ujarnya.
Baca juga: Persiraja berharap mampu suguhkan permainan terbaik lawan PSBS Biak
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024