Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra di Badan Bahasa Kemendikbud RI bakal mendistribusikan 21 juta buku bacaan untuk meningkatkan literasi di tanah air.
"Buku bacaan tersebut akan kami sebarluaskan ke berbagai provinsi di Indonesia," kata Kepala Badan Bahasa, Imam Budi Utomo, di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Imam Budi dalam Rapat Koordinasi dan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Revitalisasi Bahasa Aceh dan Gayo, di Kota Banda Aceh.
Pendistribusian buku bacaan tersebut nantinya juga dikhususkan untuk wilayah yang nilai asesmen nasional (AN) nya masih rendah.
Baca juga: Tergolong rentan, BBPA revitalisasi bahasa Aceh dan Gayo
Imam menuturkan, peningkatan literasi di Indonesia masuk ke dalam program prioritas utama Badan Bahasa saat ini. Hal itu juga berkaitan dengan rilis dari Program of International Student Assessment (PISA) 2019.
Di mana, hasil PISA 2019 itu menunjukkan minat baca Indonesia masih kurang yakni menempati peringkat ke-62 dari 70 negara.
"Karenanya, pemerintah berupaya meningkatkan literasi dengan mencetak dan mendistribusikan berbagai buku yang berkaitan dengan literasi," ujarnya.
Ia menuturkan, nantinya pemerintah tidak hanya mencetak dan mendistribusikan buku saja, melainkan juga mendampingi pemanfaatan buku bacaan literasi yang telah dibagikan tersebut.
"Biasanya buku setelah diberikan banyak tidak dimanfaatkan, seperti masih tersegel dan bersampul plastik sehingga dalam program ini dilakukan pendampingan," demikian Imam Budi Utomo.
Baca juga: Ratusan kosakata bahasa Aceh diusulkan masuk dalam KBBI
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Buku bacaan tersebut akan kami sebarluaskan ke berbagai provinsi di Indonesia," kata Kepala Badan Bahasa, Imam Budi Utomo, di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Imam Budi dalam Rapat Koordinasi dan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Revitalisasi Bahasa Aceh dan Gayo, di Kota Banda Aceh.
Pendistribusian buku bacaan tersebut nantinya juga dikhususkan untuk wilayah yang nilai asesmen nasional (AN) nya masih rendah.
Baca juga: Tergolong rentan, BBPA revitalisasi bahasa Aceh dan Gayo
Imam menuturkan, peningkatan literasi di Indonesia masuk ke dalam program prioritas utama Badan Bahasa saat ini. Hal itu juga berkaitan dengan rilis dari Program of International Student Assessment (PISA) 2019.
Di mana, hasil PISA 2019 itu menunjukkan minat baca Indonesia masih kurang yakni menempati peringkat ke-62 dari 70 negara.
"Karenanya, pemerintah berupaya meningkatkan literasi dengan mencetak dan mendistribusikan berbagai buku yang berkaitan dengan literasi," ujarnya.
Ia menuturkan, nantinya pemerintah tidak hanya mencetak dan mendistribusikan buku saja, melainkan juga mendampingi pemanfaatan buku bacaan literasi yang telah dibagikan tersebut.
"Biasanya buku setelah diberikan banyak tidak dimanfaatkan, seperti masih tersegel dan bersampul plastik sehingga dalam program ini dilakukan pendampingan," demikian Imam Budi Utomo.
Baca juga: Ratusan kosakata bahasa Aceh diusulkan masuk dalam KBBI
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024