Penyidik Polda Aceh menetapkan empat nama sebagai tersangka dugaan pengrusakan Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Aceh Timur.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh Kombes Pol Ade Harianto di Banda Aceh, Selasa, mengatakan selain pengrusakan, mereka juga terlibat pengeroyokan orang.

"Penyidik masih terus menyidik kasus pengrusakan Kantor KONI Kabupaten Aceh Timur disertai pengeroyokan orang. Dari hasil penyidikan, empat nama sudah ditetapkan sebagai tersangka dan mereka ditahan di Rutan Polda Aceh," kata Ade Harianto.

Baca juga: Polda Aceh ambil alih penanganan kasus pengrusakan Kantor KONI Aceh Timur

Adapun empat tersangka tersebut yakni berinisial H, Y, S, dan J. Para tersangka merupakan pengurus KONI Kabupaten Aceh Timur serta pengurus cabang olahraga di kabupaten tersebut.

Ade Harianto menyebutkan penyidik masih terus mengembangkan perkara serta memeriksa secara intensif saksi-saksi guna mengungkap apakah ada tersangka lainnya atau tidak.

"Kasus ini telah mengganggu kamtibmas di Kabupaten Aceh Timur. Apalagi Aceh akan menjadi tuan rumah PON sekaligus segera memasuki tahapan pilkada serentak," kata Ade Harianto.

Sebelumnya, penyidik Polda Aceh mengambil alih penanganan kasus pengrusakan Kantor KONI Kabupaten Aceh Timur disertai penganiayaan ketua pengurus organisasi olahraga tersebut.

"Penanganan kasus sudah ditarik ke Polda Aceh dari penyidik Polres Aceh Timur. Penarikan atau ambil alih kasus untuk memudahkan proses penyelidikan dan penyidikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto.

Penanganan kasus tersebut berawal dari laporan FI terkait penganiayaan dirinya serta pengrusakan fasilitas Kantor KONI Kabupaten Aceh Timur pada Rabu (13/3).

Atas laporan tersebut, Polres Aceh Timur mengamankan delapan pelaku. Pelaku yang diamankan di antara pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, mantan anggota DPRK Aceh Timur, eks pengawas pemilu, dan kontraktor yang punya nama di daerah tersebut.

Baca juga: Ricuh, Musorkab KONI Aceh Timur ditunda

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024