Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kabupaten Aceh Selatan menyesalkan kebijakan Dinas Pariwisata setempat tidak melibatkan mereka pada acara sosialisasi destinasi wisata di Tapaktuan, Rabu.

Wakil Ketua ASPPI Aceh Selatan, Herma Ahmadi mengatakan, pihaknya merasa sangat dirugikan atas keputusan pihak Dinas Pariwisata tidak mengundang secara langsung para pelaku pariwisata yang aktif bekerja memajukan dunia pariwisata daerah itu selama ini.

"Kami sangat menyayangkan keputusan pihak Dinas Pariwisata Aceh Selatan mengundang para peserta acara sosialisasi justru bukan pelaku pariwisata yang aktif memajukan dunia pariwisata selama ini, sehingga para peserta yang diundang justru terkesan tidak tepat sasaran," katanya.

Atas dasar itu, kata dia, pihaknya menduga acara sosialisasi yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata menggunakan sumber anggaran APBN tahun 2017 tersebut bagian dari proyek oknum pejabat tertentu di dinas itu, karena para peserta yang diundang disinyalir sudah dikondisikan sebelumnya sejak dari awal.

Disamping itu, ASPPI Aceh Selatan juga menyoroti materi acara yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Aceh Selatan bekerja sama dengan pihak Kementerian Pariwisata tersebut, karena mengangkat tema terkait rencana pengembangan pariwisata "homestay".

Soalnya, ASPPI menilai pengembangan pariwisata homestay belum layak direalisasikan di Provinsi Aceh khususnya Aceh Selatan yang masyarakatnya sangat kuat menjalankan Syariat Islam secara kaffah.

"Sangat tidak etis ketika masyarakat Aceh Selatan secara tiba-tiba langsung menginapkan wisatawan lokal atau mancanegara di rumahnya. Jika hal ini terjadi maka bukan tidak mungkin akan muncul maksiat gaya baru di daerah ini," ujarnya.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata Aceh Selatan, Arwin Yasdi ketika dikonfirmasi justru membantah kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan bersama dengan Kementerian Pariwisata tersebut mengarah kepada pengembangan wisata homestay di Aceh Selatan.

"Inikan baru sebatas rencana, baru sebatas kita sosialisasikan," ujar Arwin Yasdi singkat.

Sedangkan terkait dengan para peserta yang diundang dinilai banyak yang tidak tepat, Arwin Yasdi mempersilahkan wartawan mengkonfirmasinya kepada bawahannya. "Terkait hal itu silahkan tanyakan kepada kasie saya di kantor," katanya.

Sementara itu, Kasie Pengembangan Objek Daya Tarik Wisata pada Dinas Pariwisata Aceh Selatan, Anda Maskita justru membenarkan bahwa para peserta yang diundang dalam acara tersebut disinyalir banyak tidak tepat.

"Jangan pihak ASPPI, saya saja selaku kasie yang membidangi kegiatan tersebut tidak dilibatkan. Saya datang ke acara itu karena secara tiba-tiba disuruh oleh kepala dinas, ternyata ketika saya masuk dalam acara itu, nama saya saja tidak terdaftar, karena menghargai Kadis saja, jika tidak sudah saya tinggalkan acara itu sejak dari tadi," beber Anda Maskita.

Ironisnya lagi, sambung Anda Maskita, dari kuota jumlah peserta yang dialokasikan oleh Kementerian Pariwisata, berdasarkan pantauan pihaknya di lapangan justru banyak yang tidak hadir sehingga kuota yang ada banyak kosong.

"Coba bayangkan, dia (Kabid Pariwisata) rela membiarkan kuota peserta banyak kosong. Padahal anggaran sudah dialokasikan sumber APBN," sesalnya.

Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017