Maskapai Susi Air resmi melayani rute penerbangan Banda Aceh - Sabang atau sebaliknya, sehingga dinilai menjadi alternatif pilihan transportasi bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Pulau Weh itu.
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Selasa, mengatakan transportasi ke Sabang semakin mudah dengan hadirnya perjalanan jalur udara. Apalagi, selama ini penyeberangan ke Sabang hanya dilayani jalur laut menggunakan kapal cepat dan kapal feri roro.
"Alhamdulillah hari ini Susi Air sudah terbang ke Sabang, kita tahu ini menjadi salah satu solusi dan pilihan bagi wisatawan yang akan ke Sabang. Tidak hanya mengandalkan kapal laut, tapi sekarang sudah bisa juga dengan udara, jadi semakin banyak alternatif pilihan bagi wisatawan ke Sabang," kata Reza di Kota Sabang.
Hal tersebut disampaikan Reza di sela-sela acara penerbangan perdana maskapai Susi Air rute Banda Aceh-Sabang atau sebaliknya yang mendarat di Bandara Maimun Saleh (MUS) dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.
Ia menjelaskan, peningkatan kunjungan wisatawan pasca libur Lebaran Idul Fitri menjadi peluang besar bagi penerbangan ke Sabang, yang juga akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat maupun wisatawan.
Kata dia, Pemerintah Kota Sabang sangat berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang telah menjadikan Sabang sebagai salah satu destinasi dari program penerbangan subsidi dari pemerintah itu.
"Ini adalah pembuka, jadi sangat besar kemungkinan penerbangan ini juga akan men-trigger penerbangan-penerbangan lain. Jika awalnya subsidi barangkali ke depan kalau pasarnya bagus juga akan bisa jadi jalur komersil," ujarnya.
Reza juga berterima kasih kepada Komandan Lanud MUS Sabang Irdhian Krisnayogi juga seluruh Forkopimda setempat yang telah mendukung hadirnya transportasi udara ke kota paling barat barat Indonesia itu.
"Kita sama-sama komitmen akan menyukseskan penerbangan ini. Saya juga mengajak masyarakat, khususnya para pelaku pariwisata untuk menggunakan jasa penerbangan, selain kapal kita juga punya jasa penerbangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) MUS Falatehan Hasudungan mengatakan semua unsur telah siap untuk melakukan aktivitas berkaitan penerbangan. Banda Aceh-Sabang menjadi rute tambahan penerbangan perintis di Aceh yang disetujui Kementerian Perhubungan berdasarkan usulan dari Pemerintah Aceh.
"Tiket untuk rute Banda Aceh-Sabang dengan harga Rp220 ribu sekali GT jalan, sedangkan untuk rute sebaliknya Sabang-Banda Aceh dengan harga Rp132 ribu. Itu net untuk semua penumpang, dengan keberangkatan dua kali seminggu yakni hari Selasa dan Jumat," ujarnya.
Selain Banda Aceh-Sabang, pada 2024 beberapa rute penerbangan perintis lain di Aceh yaitu Medan-Singkil, Medan-Gayo Lues, dan Gayo Lues-Takengon, dengan frekuensi masing-masing dua kali per pekan.
Ia berharap ke depan penerbangan perintis tersebut bisa terus berjalan. Tidak hanya berhenti pada penerbangan perintis, tetapi bisa menjadi penerbangan mandiri atau komersil untuk kepentingan masyarakat Sabang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Selasa, mengatakan transportasi ke Sabang semakin mudah dengan hadirnya perjalanan jalur udara. Apalagi, selama ini penyeberangan ke Sabang hanya dilayani jalur laut menggunakan kapal cepat dan kapal feri roro.
"Alhamdulillah hari ini Susi Air sudah terbang ke Sabang, kita tahu ini menjadi salah satu solusi dan pilihan bagi wisatawan yang akan ke Sabang. Tidak hanya mengandalkan kapal laut, tapi sekarang sudah bisa juga dengan udara, jadi semakin banyak alternatif pilihan bagi wisatawan ke Sabang," kata Reza di Kota Sabang.
Hal tersebut disampaikan Reza di sela-sela acara penerbangan perdana maskapai Susi Air rute Banda Aceh-Sabang atau sebaliknya yang mendarat di Bandara Maimun Saleh (MUS) dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.
Ia menjelaskan, peningkatan kunjungan wisatawan pasca libur Lebaran Idul Fitri menjadi peluang besar bagi penerbangan ke Sabang, yang juga akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat maupun wisatawan.
Kata dia, Pemerintah Kota Sabang sangat berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang telah menjadikan Sabang sebagai salah satu destinasi dari program penerbangan subsidi dari pemerintah itu.
"Ini adalah pembuka, jadi sangat besar kemungkinan penerbangan ini juga akan men-trigger penerbangan-penerbangan lain. Jika awalnya subsidi barangkali ke depan kalau pasarnya bagus juga akan bisa jadi jalur komersil," ujarnya.
Reza juga berterima kasih kepada Komandan Lanud MUS Sabang Irdhian Krisnayogi juga seluruh Forkopimda setempat yang telah mendukung hadirnya transportasi udara ke kota paling barat barat Indonesia itu.
"Kita sama-sama komitmen akan menyukseskan penerbangan ini. Saya juga mengajak masyarakat, khususnya para pelaku pariwisata untuk menggunakan jasa penerbangan, selain kapal kita juga punya jasa penerbangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) MUS Falatehan Hasudungan mengatakan semua unsur telah siap untuk melakukan aktivitas berkaitan penerbangan. Banda Aceh-Sabang menjadi rute tambahan penerbangan perintis di Aceh yang disetujui Kementerian Perhubungan berdasarkan usulan dari Pemerintah Aceh.
"Tiket untuk rute Banda Aceh-Sabang dengan harga Rp220 ribu sekali GT jalan, sedangkan untuk rute sebaliknya Sabang-Banda Aceh dengan harga Rp132 ribu. Itu net untuk semua penumpang, dengan keberangkatan dua kali seminggu yakni hari Selasa dan Jumat," ujarnya.
Selain Banda Aceh-Sabang, pada 2024 beberapa rute penerbangan perintis lain di Aceh yaitu Medan-Singkil, Medan-Gayo Lues, dan Gayo Lues-Takengon, dengan frekuensi masing-masing dua kali per pekan.
Ia berharap ke depan penerbangan perintis tersebut bisa terus berjalan. Tidak hanya berhenti pada penerbangan perintis, tetapi bisa menjadi penerbangan mandiri atau komersil untuk kepentingan masyarakat Sabang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024