Meulaboh (ANTARA Aceh) - Harga daging sapi dan kerbau pada "meugang" (hari motong) pertama puasa  Ramadhan 1438 Hijriah di Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, turun dari Rp180.000 saat pagi menjadi Rp120.000/Kg, karena sepi pembeli.

Tarmizi, pedagang yang ditemui di Meulaboh, Kamis siang, menyatakan, mereka sudah mulai berjualan pukul 04.00 WIB dengan harga dibuka Rp170.000/Kg, kemudian naik menjadi Rp180.000/Kg karena semakin tinggi permintaan.

"Pada pukul 07.00 WIB kami sudah mulai menjual dengan harga Rp180.000, karena sudah bisa memprediksi saat menjelang siang hingga sore harga daging pasti sudah turun terus, kalau ada pembeli sudah boleh Rp120.000/Kg," katanya.

Di lokasi pasar Jalan Daud Dariah II terlihat padat dikunjungi warga pada pukul 07.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB, kemudian pukul 15.00 WIB kondisi pasar sudah sepi, hanya tinggal pedagang yang menggantung dan menumpukan daging di atas meja.

Kondisinya daging sudah mengering dan hampir berwarna kehitaman karena cuaca terik, kondisi tersebut membuat harga daging terus jatuh dan taksir bisa Rp100 ribu/Kg sampai terakhir lapak penjualan daging meugang ditutup.

Pedagang lain Husain menjelaskan, tidak banyak keuntungan yang mereka hasilkan dari penjualan daging Meugang satu hari itu, apabila dikalkulasikan dengan modal yang mereka keluarkan untuk pembelian ternak besar dari petani.

Ia menjelaskan, harga ternak besar seperti kerbau yang ideal disembelih untuk daging meugang adalah seharga Rp18 juta/ekor, setelah disembelih dan dibersihkankan hanya mendapatkan berat bersih maksimal 120 kilogram.

"Berapalah keuntungan dari modal harga ternak Rp18 juta dengan berat daging bersih 120 kilogram, tidak bisa dijual dengan harga Rp150 ribu per kilogram. Wajar kalau hari ini daging mahal karena pembelian ternak juga mahal," sebutnya.

Selain itu para pedagang juga menjual tulang dengan harga Rp70.000 - Rp80.000/Kg, sementara daging di bagian kepala ternak serta kulit ternak juga ada pembelinya dengan harga hanya untuk menutupi biaya kerja sehari itu.

Lebih lanjut dikatakan, pada posisi jam 15.30 WIB pedagang musiman tersebut mengaku sudah hanya mencari kembali modal, bukan lagi mencari keuntungan karena harga jual sudah tidak sebanding dengan modal pembelian ternak.

"Boleh dibilang kami sudah rugi, cuma mau bagaimana resiko berdagang tidak bisa kita hindari. Artinya kami hanya ingin menyampaikan kepada masyarakat, daging mahal bukan semata-mata untuk mencari keuntungan pedagang," imbuhnya.

Hampir semua kecamatan dan pedesaan di Aceh Barat juga melakukan penyembelihan ternak besar pada hari meugang sambut puasa Ramadhan, kondisi tersebut juga menyebabkan masyarakat pedesaan tidak datang ke kota Meulaboh membeli daging.

Demikian juga beberapa instansi vertikal dan horizontal juga ikut menyembelih ternak besar untuk karyawan, anggota ataupun pegawainya, kondisi tersebut juga menyebabkan permintaan daging di hari meugang tidak begitu drastis.

Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Aceh Barat Said Mahjali, menyatakan, jumlah ternak besar (sapi dan kerbau) yang disembelih pada hari meugang Ramadhan 1438 Hijriah sebanyak 230 ekor dengan jumlah lapak penjualan disediakan pemerintah 250 unit meja.

"Pemerintah sudah mendata dan menyediakan tempat, persoalan harga daging mahal karena harga beli ternak juga mahal, rata-rata pedagang membeli dengan harga di atas Rp15 juta per ekor, kalau dijual murah pasti rugi pedagang," katanyanya menambahkan.


Di Singkil 
    
Sementara itu, di Kabupaten Aceh Singkil, harga daging sapi dan kerbau tembus pada Rp150.000/Kg, karena permintaan meningkat.

"Sebelumnya harga daging hanya berkisar Rp140.000, namun hari ini menanjak menjadi Rp150.000/Kg," Hadi salah seorang pembeli di Pasar Singkil.

Sabri, pedagang menyatakan, naiknya harga daging sudah menjadi hal biasa di hari-hari besar.

Selain itu dia mengungkapkan, dengan mahalnya harga daging omsetnya berkurang hingga 70 persen.

Dengan tingginya harga daging, membuat pembeli beralih ke ayam yang harganya 3 kali lipat lebih murah.

"Lebih baik meli ayam dari pada daging dari pada daging sapi yang harganya selangit," ujar Masni, ibu rumah tangga.

Sementara Ari, penjual ayam mengaku omsetnya lebih besar mencapai 40 persen dari hari-hari biasanya.

"Ya, lumayan bertambah dari hari-hari biasanya, kemungkinan ini faktor dari tinggi harga daging," katanya.

Selain daging sapi dan kerbau, harga daging kambing capai Rp100 ribu/Kg.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017