Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh mencatat ada kenaikan produksi perikanan tangkap di sektor kelautan pada tahun 2023 lalu mencapai 3.216,14 ton.
“Ada kenaikan produksi di sektor perikanan tangkap sebesar 659,63 ton dalam satu tahun dari tahun 2022,” kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pangan Kabupaten Nagan Raya Azman kepada ANTARA di Suka Makmue, Kamis.
Ia menyebutkan, pada tahun 2022, jumlah produksi perikanan tangkap di daerah tersebut berada di angka 2.556,51 ton.
Azman menjelaskan ada pun indikator peningkatan produksi perikanan tangkap di daerah tersebut, yaitu adanya kebijakan progresif dari pemerintah daerah seperti adanya pelayanan pemberian bahan bakar subsidi (BBM) subsidi kepada nelayan di Kabupaten Nagan Raya.
Kemudian Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh juga telah memberikan aneka bantuan peralatan tangkap kepada nelayan, sehingga hal ini juga menjadi salah satu faktor meningkatnya hasil perikanan tangkap di daerah.
Selain itu, kata dia, pemerintah daerah selama ini juga terus berupaya melakukan penguatan lembaga adat kelautan yaitu Panglima Laut Kabupaten Nagan Raya, karena lembaga ini juga ikut berperan penting dalam meningkatkan produksi ikan bagi nelayan.
Azman mengakui selama ini hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Nagan Raya sebagian besar masih dijual di dalam daerah, dan menjadi konsumsi sebagian besar masyarakat lokal di daerah tersebut.
Selain masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan, masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Aceh juga gemar mengkonsumsi ikan segar sehingga semua hasil perikanan dapat terjual dalam waktu satu hari.
Azman mengakui sejauh ini belum ada hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Nagan Raya yang telah menjadi salah satu komoditas ekspor, karena sebagian besar nelayan di daerah tersebut masih menggunakan kapal atau perahu dengan kapasitas di bawah 5 Gross Ton (GT).
Baca juga: Masyarakat sipil Aceh minta pemerintah dukung ratifikasi ILO C-188, begini manfaatnya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Ada kenaikan produksi di sektor perikanan tangkap sebesar 659,63 ton dalam satu tahun dari tahun 2022,” kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pangan Kabupaten Nagan Raya Azman kepada ANTARA di Suka Makmue, Kamis.
Ia menyebutkan, pada tahun 2022, jumlah produksi perikanan tangkap di daerah tersebut berada di angka 2.556,51 ton.
Azman menjelaskan ada pun indikator peningkatan produksi perikanan tangkap di daerah tersebut, yaitu adanya kebijakan progresif dari pemerintah daerah seperti adanya pelayanan pemberian bahan bakar subsidi (BBM) subsidi kepada nelayan di Kabupaten Nagan Raya.
Kemudian Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh juga telah memberikan aneka bantuan peralatan tangkap kepada nelayan, sehingga hal ini juga menjadi salah satu faktor meningkatnya hasil perikanan tangkap di daerah.
Selain itu, kata dia, pemerintah daerah selama ini juga terus berupaya melakukan penguatan lembaga adat kelautan yaitu Panglima Laut Kabupaten Nagan Raya, karena lembaga ini juga ikut berperan penting dalam meningkatkan produksi ikan bagi nelayan.
Azman mengakui selama ini hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Nagan Raya sebagian besar masih dijual di dalam daerah, dan menjadi konsumsi sebagian besar masyarakat lokal di daerah tersebut.
Selain masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan, masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Aceh juga gemar mengkonsumsi ikan segar sehingga semua hasil perikanan dapat terjual dalam waktu satu hari.
Azman mengakui sejauh ini belum ada hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Nagan Raya yang telah menjadi salah satu komoditas ekspor, karena sebagian besar nelayan di daerah tersebut masih menggunakan kapal atau perahu dengan kapasitas di bawah 5 Gross Ton (GT).
Baca juga: Masyarakat sipil Aceh minta pemerintah dukung ratifikasi ILO C-188, begini manfaatnya
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024