Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh mempromosikan kekayaan budaya dan pariwisata dalam kegiatan gelar Melayu Serumpun yang berlangsung di Istana Maimun Medan, Sumatera Utara.

“Kegiatan ini menjadi momentum bagi kita untuk memperkenalkan tarian budaya, promosi destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif kepada masyarakat yang lebih luas," kata Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal di Medan, Jumat.

Ia menjelaskan dalam kegiatan tersebut, Aceh menampilkan berbagai pertunjukan budaya seperti tarian tradisional Jamee (Pemko Sabang), Tron U Laot (Pemkab Aceh Utara), Rapai Geleng (Disbudpar Aceh), tari kreasi Buluekat Kuneng (Pemkab Aceh Barat), Sigunca Hasee Sihah Ija (Pemkab Bireuen), dan Pocut Meurah Inseun (Pemko Lhokseumawe).

Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh juga menampilkan stan pameran ekonomi kreatif berkolaborasi dengan Dekranasda Aceh dan penjualan paket wisata bekerja sama dengan travel agent dari Astindo Aceh dalam rangka menyemarakkan PON Aceh-Sumut ke XXI 2024.

“Kegiatan Gelar Melayu Serumpun juga menjadi bagian mempererat hubungan budaya antara provinsi-provinsi di Sumatera dan negara-negara serumpun yang memiliki ikatan budaya Melayu,” katanya.

Pemerintah Aceh melalui Disbudpar telah meluncurkan Kalender event wisata dan budaya Aceh atau Khazanah Piasan Nanggore (KPN) 2024 dengan total atraksi yang akan digelar sepanjang tahun itu sebanyak 50 kegiatan.

Beragam atraksi yang digelar sepanjang tahun 2024 tersebut merupakan bagian untuk menarik para pelancong berkunjung ke provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.

Baca juga: Dispar targetkan Rp1,7 miliar PAD Sabang dari sektor pariwisata

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024