Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tarmizi meminta kepada Dinas Pemerintah Kabupaten Aceh Barat agar lebih serius menangani penyakit menular yang kini telah menjangkiti delapan orang warga Aceh Barat karena diduga terinfeksi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya.

“Informasi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat, bahwa ada delapan orang masyarakat yang terinfeksi virus HIV/AIDS berdasarkan hasil skrining, harus menjadi atensi serius pemerintah daerah,” kata Tarmizi di Meulaboh, Selasa.

Menurutnya, sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat bersama jajaran di tingkat Puskesmas, harus lebih giat melakukan skrining kepada masyarakat sehingga penyebaran virus HIV/AIDS di masyarakat dapat dicegah penularan nya.

Tarmizi mengatakan, apabila petugas kesehatan tidak melakukan skrining, maka tidak ada yang tau apakah seseorang telah terinfeksi penyakit menular yang menyerang sistem imunitas tubuh tersebut.

Ia mengatakan, virus HIV/AIDS  termasuk penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan.

Begitu juga dengan penyakit menular lainnya seperti Hepatitis atau Tuberculossis atau TB, kata Tarmizi.

Baca: DPRK desak Pemko serius tangani kasus HIV/AIDS di Banda Aceh

Menurutnya, yang sampai saat ini sangat banyak masyarakat di Kabupaten Aceh Barat yang diduga terjangkit penyakit tersebut, namun sejauh ini pihaknya melihat belum ada upaya serius dari dinas kesehatan untuk melakukan upaya pencegahan.

“Saya menyarankan untuk dilakukan skrining secara menyeluruh tidak hanya untuk penyakit menular virus HIV/AIDS, tapi juga penyakit menular lainnya,” kata Tarmizi menambahkan.

DPRA juga meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk aktif melakukan sosialisasi secara masif baik melalui sekolah sekolah, puskesmas, posyandu dan cara lainnya terhadap bahayanya penyakit menular dan bagaimana proses penularan terjadi.

Tarmizi mengatakan dirinya pernah menemukan seorang remaja puteri yang telah berobat benjolan di lehernya bertahun tahun.

Baca: Penderita HIV/AIDS di Banda Aceh capai 441 kasus hingga 2024

Namun setelah dia fasilitasi ke laboratorium di Kota Banda Aceh, ternyata remaja puteri tersebut menderita penyakit Tuberculossis atau TB, yang kemudian diketahui penyakit tersebut ditularkan dari neneknya.

Dia menjelaskan, remaja puteri tersebut telah menghabiskan uang dan waktu yang lama untuk mengobati penyakit yang salah, namun kenyataan nya menderita penyakit yang lain. .

Menurutnya, kasus yang ia temukan tersebut diduga sangat banyak di lapangan termasuk di Kabupaten Aceh Barat, dan jika dibiarkan sangatlah berbahaya. 

“Saya tegaskan, jangan main-main dengan kesehatan masyarakat, ini persoalan nyawa. Langkah langkah pencegahan harus menjadi prioritas utama Dinas Kesehatan di Aceh Barat,” demikian Tarmizi.

Baca: Delapan warga Aceh Barat terinfeksi HIV/AIDS, termasuk sepasang pasutri
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024