Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banda Aceh merehabilitasi sebanyak 64 korban penyalahgunaan narkoba sepanjang 2024, sejak Januari hingga Juni.
Kepala BNNK Banda Aceh Zahrul Bawadi di Banda Aceh, Selasa, mengatakan puluhan korban penyalahgunaan narkoba tersebut umumnya penggunaan sabu-sabu.
"Untuk tahun ini, sejak Januari hingga Juni, ada 64 korban penyalahgunaan narkoba yang menjalani program rehabilitasi. Mereka menjalani rehabilitasi untuk memulihkan dari ketergantungan narkoba," katanya.
Zahrul Bawadi mengatakan jumlah korban narkoba yang menjalani rehabilitasi di BNNK Banda Aceh menurun dalam rentang waktu dua tahun terakhir. Pada 2022, yang mengikuti program rehabilitasi sebanyak 203 orang dan pada 2023 sebanyak 141 orang, kata .
"Kami berharap untuk tahun ini jumlah korban narkoba yang menjalani rehabilitasi menurun. Dan tentu membutuhkan kerja keras mencegah penyalahgunaan narkoba di masyarakat," katanya.
Zahrul Bawadi mengatakan rehabilitasi merupakan upaya pemerintah untuk memulihkan mereka yang kecanduan narkoba. Rehabilitasi bisa dilakukan secara sukarela maupun melalui proses hukum.
"Kalau secara suka rela dengan mendatangi BNN serta mengajukan permohonan rehabilitasi. Sedangkan melalui proses hukum, ditangkap terlebih dahulu serta dihukum oleh pengadilan," kata Zahrul Bawadi.
Menyangkut dengan pencegahan, kata dia, BNNK Banda Aceh menjalankan program ketahanan keluarga. Caranya dengan mengedukasi keluarga terkait pencegahan narkoba dan kemudian menyampaikannya kepada keluarga lainnya di sekitar tempat tinggal mereka.
"Pencegahan penyalahgunaan narkoba ini harus melibatkan keluarga. Dengan adanya peran serta keluarga tersebut, pencegahan penyalahgunaan narkoba bisa lebih efektif. Artinya, pencegahan mengedepankan ketahanan keluarga," kata Zahrul Bawadi.
Baca juga: BNNK Sabang tes urine anak buah kapal pelayanan mudik Idul Fitri
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kepala BNNK Banda Aceh Zahrul Bawadi di Banda Aceh, Selasa, mengatakan puluhan korban penyalahgunaan narkoba tersebut umumnya penggunaan sabu-sabu.
"Untuk tahun ini, sejak Januari hingga Juni, ada 64 korban penyalahgunaan narkoba yang menjalani program rehabilitasi. Mereka menjalani rehabilitasi untuk memulihkan dari ketergantungan narkoba," katanya.
Zahrul Bawadi mengatakan jumlah korban narkoba yang menjalani rehabilitasi di BNNK Banda Aceh menurun dalam rentang waktu dua tahun terakhir. Pada 2022, yang mengikuti program rehabilitasi sebanyak 203 orang dan pada 2023 sebanyak 141 orang, kata .
"Kami berharap untuk tahun ini jumlah korban narkoba yang menjalani rehabilitasi menurun. Dan tentu membutuhkan kerja keras mencegah penyalahgunaan narkoba di masyarakat," katanya.
Zahrul Bawadi mengatakan rehabilitasi merupakan upaya pemerintah untuk memulihkan mereka yang kecanduan narkoba. Rehabilitasi bisa dilakukan secara sukarela maupun melalui proses hukum.
"Kalau secara suka rela dengan mendatangi BNN serta mengajukan permohonan rehabilitasi. Sedangkan melalui proses hukum, ditangkap terlebih dahulu serta dihukum oleh pengadilan," kata Zahrul Bawadi.
Menyangkut dengan pencegahan, kata dia, BNNK Banda Aceh menjalankan program ketahanan keluarga. Caranya dengan mengedukasi keluarga terkait pencegahan narkoba dan kemudian menyampaikannya kepada keluarga lainnya di sekitar tempat tinggal mereka.
"Pencegahan penyalahgunaan narkoba ini harus melibatkan keluarga. Dengan adanya peran serta keluarga tersebut, pencegahan penyalahgunaan narkoba bisa lebih efektif. Artinya, pencegahan mengedepankan ketahanan keluarga," kata Zahrul Bawadi.
Baca juga: BNNK Sabang tes urine anak buah kapal pelayanan mudik Idul Fitri
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024