Harga cabai merah di pasar Kota Banda Aceh dan Aceh Besar mulai mengalami kenaikan menyusul kurangnya pasokan menjelang hari raya Idul Adha 1445 Hijriah, dari harga Rp55 ribu - 60 ribu per kilogram menjadi Rp65 ribu - 70 ribu per kilogram/Kg.
“Stok cabai merah sekarang kurang di pasar. Produksi cabai lokal juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang (tradisi, red) meugang Idul Adha ini,” kata Marjan (35), pedagang di Pasar Al-Mahirah, Banda Aceh, Rabu.
Menurut dia, harga cabai merah tersebut berpotensi melambung lebih tinggi, terutama pada momentum meugang atau tradisi memasak daging masyarakat Aceh sehari atau dua hari menjelang Idul Adha.
Ia menilai, harga melonjak tinggi tersebut karena dipengaruhi permintaan masyarakat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka menyambut hari besar Islam.
Sementara pasokan cabai merah di pasar yang terbatas serta harus mendapat pasokan dari luar Aceh, seperti Sumatera Utara dan daerah lain.
“Saya biasa ambil cabai merah dari Takengon (Aceh Tengah, red), ada juga dari Blangkejeren (Gayo Lues, red), atau Berastagi dan Medan (Sumatera Utara),” ujarnya.
Selain cabai merah, kata dia, cabai hijau besar juga mengalami kenaikan mencapai Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp30 ribu kilogram dalam tiga hari terakhir. Bahkan cabai merah diprediksikan bisa tembus mencapai Rp80 ribu per kilogram an cabai hijau Rp60 ribu per kilogram pada saat hari meugang.
“Orang banyak butuh cabai hijau ini untuk memasak lontong Lebaran, jadi permintaan banyak,” ujarnya.
Sedangkan untuk bawang merah, kata Marjan, harganya cenderung turun dari harga mencapai Rp60 ribu per kilogram, kini menjadi Rp40 ribu-45 ribu per kilogram dalam tiga hari terakhir.
“Kalau harga bawang merah sudah turun, karena sudah banyak stok, daya beli masyarakat juga sudah berkurang jadi harga turun,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Irman Yusuf (37), pedagang di Pasar Keutapang Aceh Besar yang saat ini menjual cabai merah Rp65 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp50 ribu - 50 ribu per kilogram, tergantung dari kualitas komoditas cabai.
“Kalau kami stok cabai ada, dari petani Takengon. Tapi memang meski ada stok kalau menjelang Lebaran seperti ini harga-harga bahan pokok selalu naik,” katanya.
Selain harga cabai merah, lanjut Irman, harga bawang merah saat ini juga masih tergolong tinggi yakni Rp45-50 ribu per kilogram, meski dalam sepekan terakhir harga bawang merah ini cenderung turun dari harga Rp60 ribu per kilogram.
“Harga bawang ini stabilnya hari-hari biasa Rp25 ribu - 30 ribu per kilogram. Ini bawang merah di kita murni semua pasokan dari luar Aceh, ada dari Jawa, ada Solok juga,” ujarnya.
Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, daftar harga kebutuhan pokok di Aceh pada Rabu (12/6), di antaranya harga cabai merah Rp61.250 per kilogram, bawang merah Rp52.100 per kilogram, harga minyak goreng curah Rp16.500 per kilogram dan cabai rawit Rp47.750 per kilogram.
Pemantauan perkembangan harga pangan tersebut dilakukan di semua pasar wilayah Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Barat, Aceh Besar, dan Pidie.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Stok cabai merah sekarang kurang di pasar. Produksi cabai lokal juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang (tradisi, red) meugang Idul Adha ini,” kata Marjan (35), pedagang di Pasar Al-Mahirah, Banda Aceh, Rabu.
Menurut dia, harga cabai merah tersebut berpotensi melambung lebih tinggi, terutama pada momentum meugang atau tradisi memasak daging masyarakat Aceh sehari atau dua hari menjelang Idul Adha.
Ia menilai, harga melonjak tinggi tersebut karena dipengaruhi permintaan masyarakat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka menyambut hari besar Islam.
Sementara pasokan cabai merah di pasar yang terbatas serta harus mendapat pasokan dari luar Aceh, seperti Sumatera Utara dan daerah lain.
“Saya biasa ambil cabai merah dari Takengon (Aceh Tengah, red), ada juga dari Blangkejeren (Gayo Lues, red), atau Berastagi dan Medan (Sumatera Utara),” ujarnya.
Selain cabai merah, kata dia, cabai hijau besar juga mengalami kenaikan mencapai Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp30 ribu kilogram dalam tiga hari terakhir. Bahkan cabai merah diprediksikan bisa tembus mencapai Rp80 ribu per kilogram an cabai hijau Rp60 ribu per kilogram pada saat hari meugang.
“Orang banyak butuh cabai hijau ini untuk memasak lontong Lebaran, jadi permintaan banyak,” ujarnya.
Sedangkan untuk bawang merah, kata Marjan, harganya cenderung turun dari harga mencapai Rp60 ribu per kilogram, kini menjadi Rp40 ribu-45 ribu per kilogram dalam tiga hari terakhir.
“Kalau harga bawang merah sudah turun, karena sudah banyak stok, daya beli masyarakat juga sudah berkurang jadi harga turun,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Irman Yusuf (37), pedagang di Pasar Keutapang Aceh Besar yang saat ini menjual cabai merah Rp65 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp50 ribu - 50 ribu per kilogram, tergantung dari kualitas komoditas cabai.
“Kalau kami stok cabai ada, dari petani Takengon. Tapi memang meski ada stok kalau menjelang Lebaran seperti ini harga-harga bahan pokok selalu naik,” katanya.
Selain harga cabai merah, lanjut Irman, harga bawang merah saat ini juga masih tergolong tinggi yakni Rp45-50 ribu per kilogram, meski dalam sepekan terakhir harga bawang merah ini cenderung turun dari harga Rp60 ribu per kilogram.
“Harga bawang ini stabilnya hari-hari biasa Rp25 ribu - 30 ribu per kilogram. Ini bawang merah di kita murni semua pasokan dari luar Aceh, ada dari Jawa, ada Solok juga,” ujarnya.
Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, daftar harga kebutuhan pokok di Aceh pada Rabu (12/6), di antaranya harga cabai merah Rp61.250 per kilogram, bawang merah Rp52.100 per kilogram, harga minyak goreng curah Rp16.500 per kilogram dan cabai rawit Rp47.750 per kilogram.
Pemantauan perkembangan harga pangan tersebut dilakukan di semua pasar wilayah Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Barat, Aceh Besar, dan Pidie.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024