Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh memasukkan pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis proyek merawat damai Aceh, langkah itu dilakukan sebagai berkomitmen merawat perdamaian di Aceh.

"Program merawat perdamaian akan mulai diintegrasikan ke dalam perkuliahan mata kuliah Pancasila dan kewarganegaraan yang dikelola oleh (UPT MKU). Mulai berlangsung pada Semester ganjil 2024/2025 ini," kata Direktur Direktorat Pendidikan dan Pembelajaran (DPP) USK, Prof Nasaruddin, di Banda Aceh, Rabu.

Dirinya mengatakan, niat itu selaras dengan salah satu tujuan utama perguruan tinggi yakni mampu mengintegrasikan nilai-nilai perdamaian ke dalam MKWK. 

Menurutnya, melalui pendidikan, perdamaian akan dapat terawat dengan baik.

"Perdamaian itu harus didapatkan oleh setiap orang, itu adalah hak hakiki manusia. Melalui pendidikan kita menanamkan perdamaian agar terawat dengan baik," ujar Prof Nasaruddin.

Sementara itu, Kepala UPT Mata Kuliah Umum (MKU) USK, Teuku Muttaqin Mansur mengatakan, integrasi merawat perdamaian Aceh akan dilaksanakan melalui metode pembelajaran project based learning (PjBL) yang diamanatkan oleh Kemendikbud Ristek RI. 

Karena itu, dirinya berharap tim pelaksana dapat menghasilkan dokumen teknis yang dapat mendukung kelancaran implementasi pelaksanaan PjBL oleh dosen kepada mahasiswa. 

"Mahasiswa nantinya akan mendapatkan pengalaman berharga sebagai bagian pewarisan ingatan perdamaian di Aceh yang sudah bersemai sejak 19 tahun lalu," kata Teuku Muttaqin.

Dalam kesempatan ini, Ketua Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh, Mastur Yahya mengapresiasi gagasan UPT MKU USK, diharapkan USK dapat membantu merawat damai Aceh melalui kurikulum pendidikan di kampus.

"Gagasan UPT MKU patut diapresiasi. Ini penting, untuk keberlanjutan damai. Jika tidak, boleh jadi ingatan terhadap konflik dan damai Aceh hilang dari generasi," demikian Mastur Yahya.

Baca juga: Prabowo kembalikan dana Otsus dua persen meski kalah di Aceh

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024