Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Sebanyak 24 sekolah tingkat SMA sederajat di Kota Lhokseumawe mengikuti simulasi siaga bencana selama lima hari.
Kegiatan yang telah dilakukan sejak 1 hingga 5 Agustus tersebut dipusatkan di SMKN 1 Lhokseumawe dan penutupan kegiatan pelatihan dihadiri oleh Wakil Walikota Lhokseumawe Yusuf Muhammad, Sabtu.
Kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Khadam Nanggroe tersebut melatih pengetahuan siaga bencana gempa bumi dan kebakaran. Dalam simulasinya, seluruh siswa dan juga dewan guru turut terlibat.
Simulasi pertama dilakukan pada bencana gempa bumi. Seluruh siswa dievakuasi ke tengah lapangan dan dilakukan tindakan medis bagi siswa yang terluka akibat reruntuhan gempa bumi.
Petugas pemadam kebakaran Kota Lhokseumawe memberikan simulasi penanganan kebakaran dengan mempraktekkan cara-cara memadamkan api memakai goni basah dan juga dengan memakai racun api.
Faisal Ilyas dari Yayasan Khadam Nangroe mengatakan, inisiasi sekolah aman bencana, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan siswa dalam menghadapi resiko bencana, meningkatkan partisispasi serta membangun budaya gotong royong.
menurut dia, kegiatan pelatihan siaga bencana tersebut bertujuan memberikan pemahaman siswa dan guru tentang penanggulangan bencana yang terjadi di sekolah.
Wakil Walikota Lhokseumawe Yusuf Muhammad mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan siaga bencana tersebut. "Apalagi Kota Lhokseumawe termasuk daerah yang rawan bencana sehingga dengan adanya pelatihan siaga bencana akan memberi pengetahuan kepada siswa dalam menghadapi bencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017