Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Sunawardi menyebutkan bahwa pendidikan merupakan elemen utama dalam pembangunan bangsa, sehingga sangat penting memiliki wawasan global meskipun tinggal di desa.
“Boleh saja kita tinggal di desa, tapi pemikiran kita harus mendunia,” kata Sunawardi saat membuka ajang Annual Education and Sport Competition (AESCO ) ke V di MAN Inovasi Abdya, Blangpidie, Rabu.
Ajang AESCO V diikuti oleh 1.387 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Madrasah Aliyah (MA).
Sunawardi mengapresiasi ajang ini karena mampu melahirkan kreativitas siswa dalam melakukan hal-hal positif demi menunjang prestasi di bidang pendidikan.
“Saya sangat menikmati semua tampilan seni yang disajikan oleh MAN Inovasi Abdya. Kepada peserta didik, kami pesankan, boleh saja kita tinggal di desa, namun pemikiran kita harus mendunia dan lebih maju,” ujarnya.
Ia juga berharap para peserta tidak hanya mengikuti perlombaan semata, tetapi juga menggunakan setiap kesempatan untuk terus memperbaiki ilmu dan budi pekerti.
“Tugas menuntut ilmu jika tidak dibarengi dengan budi pekerti yang baik, juga tidak lengkap,” ujarnya menegaskan.
Ia yakin MAN Inovasi Abdya akan terus melahirkan lulusan terbaik untuk bangsa dan negara. Dengan ragam kegiatan dan pendidikan agama seperti di MAN Inovasi Abdya, maka generasi penerus bangsa akan jauh dari penyalahgunaan narkoba dan menjadi generasi yang intelek.
Kata dia, pendidikan adalah kunci utama dalam pembangunan bangsa. Dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang handal, semua persoalan pembangunan akan mudah teratasi.
Oleh karena itu, Pemkab Abdya akan selalu mendukung setiap kegiatan yang bernuansa pendidikan sebagai instrumen penting bagi kemajuan pendidikan ke depan, salah satunya melalui ajang AESCO V.
Kegiatan AESCO juga diharapkan dapat membuka cakrawala siswa agar lebih terpacu untuk bersaing dalam dunia pendidikan dan mewujudkan kader-kader yang kritis, intelektual, ilmiah, serta pemberi solusi, sehingga dapat tercipta masyarakat Abdya yang independen dan sejahtera.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Boleh saja kita tinggal di desa, tapi pemikiran kita harus mendunia,” kata Sunawardi saat membuka ajang Annual Education and Sport Competition (AESCO ) ke V di MAN Inovasi Abdya, Blangpidie, Rabu.
Ajang AESCO V diikuti oleh 1.387 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Madrasah Aliyah (MA).
Sunawardi mengapresiasi ajang ini karena mampu melahirkan kreativitas siswa dalam melakukan hal-hal positif demi menunjang prestasi di bidang pendidikan.
“Saya sangat menikmati semua tampilan seni yang disajikan oleh MAN Inovasi Abdya. Kepada peserta didik, kami pesankan, boleh saja kita tinggal di desa, namun pemikiran kita harus mendunia dan lebih maju,” ujarnya.
Ia juga berharap para peserta tidak hanya mengikuti perlombaan semata, tetapi juga menggunakan setiap kesempatan untuk terus memperbaiki ilmu dan budi pekerti.
“Tugas menuntut ilmu jika tidak dibarengi dengan budi pekerti yang baik, juga tidak lengkap,” ujarnya menegaskan.
Ia yakin MAN Inovasi Abdya akan terus melahirkan lulusan terbaik untuk bangsa dan negara. Dengan ragam kegiatan dan pendidikan agama seperti di MAN Inovasi Abdya, maka generasi penerus bangsa akan jauh dari penyalahgunaan narkoba dan menjadi generasi yang intelek.
Kata dia, pendidikan adalah kunci utama dalam pembangunan bangsa. Dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang handal, semua persoalan pembangunan akan mudah teratasi.
Oleh karena itu, Pemkab Abdya akan selalu mendukung setiap kegiatan yang bernuansa pendidikan sebagai instrumen penting bagi kemajuan pendidikan ke depan, salah satunya melalui ajang AESCO V.
Kegiatan AESCO juga diharapkan dapat membuka cakrawala siswa agar lebih terpacu untuk bersaing dalam dunia pendidikan dan mewujudkan kader-kader yang kritis, intelektual, ilmiah, serta pemberi solusi, sehingga dapat tercipta masyarakat Abdya yang independen dan sejahtera.
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024