Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh menyeleksi sebanyak 65 calon notaris dengan sistem computer assisted test (CAT) di Badan Kepegawaian Negara (BKN) Banda Aceh.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Meurah Budiman diwakili oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia Junarlis di Banda Aceh, Rabu, menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas selama proses seleksi.
"Seleksi bukan hanya ujian pengetahuan, tetapi juga ujian karakter. Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti aturan dengan baik, menjaga kejujuran, dan menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap profesi notaris," ujar Junarlis.
Didampingi Kepala Divisi Administrasi Sri Yusfini Yusuf dan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Syamsuar Caniago, Junarlis juga menekankan bahwa seleksi ini merupakan tahap penting dalam membentuk notaris yang berkualitas dan berintegritas.
"Saya harap para peserta bisa menjadikan seleksi ini sebagai ajang pembelajaran. Ke depan, tantangan di dunia profesi notaris akan semakin besar, dan dibutuhkan tidak hanya kemampuan teknis, tetapi juga integritas tinggi dalam menjalankan tugas," kata Junarlis.
Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kemenkumham Sri Yusfini Yusuf mengatakan ujian tersebut menjadi tolak ukur dalam menjaga kualitas notaris.
"Notaris merupakan sebagai pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan disiapkan semaksimal mungkin," katanya.
Dia juga meminta maaf kepada peserta apabila dalam pelaksanaan ujian ini banyak hal yang belum dapat terpenuhi.
"Kami sudah menyiapkan sedemikian rupa guna menyukseskan pelaksanaan ujian ini, dan bila masih ditemui kekurangan kami mohon maaf," tutup Yusfini.
Aturan ketat diterapkan untuk menghindari kecurangan. Peserta tidak diperkenankan membawa barang-barang pribadi seperti telepon dan perhiasan, yang harus disimpan di tempat khusus.
Seragam yang diwajibkan adalah kemeja putih dan celana hitam. Pelanggaran aturan ini dapat berujung pada diskualifikasi. Selain itu ruang ujian akan disterilkan dan setiap peserta harus melewati metal detektor sebelum memasuki ruangan.
Dengan pengamanan sesuai aturan yang berlaku dan sistem yang terorganisir, seleksi ini berlangsung transparan, memberikan peluang yang adil bagi seluruh peserta.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Meurah Budiman diwakili oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia Junarlis di Banda Aceh, Rabu, menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas selama proses seleksi.
"Seleksi bukan hanya ujian pengetahuan, tetapi juga ujian karakter. Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti aturan dengan baik, menjaga kejujuran, dan menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap profesi notaris," ujar Junarlis.
Didampingi Kepala Divisi Administrasi Sri Yusfini Yusuf dan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Syamsuar Caniago, Junarlis juga menekankan bahwa seleksi ini merupakan tahap penting dalam membentuk notaris yang berkualitas dan berintegritas.
"Saya harap para peserta bisa menjadikan seleksi ini sebagai ajang pembelajaran. Ke depan, tantangan di dunia profesi notaris akan semakin besar, dan dibutuhkan tidak hanya kemampuan teknis, tetapi juga integritas tinggi dalam menjalankan tugas," kata Junarlis.
Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kemenkumham Sri Yusfini Yusuf mengatakan ujian tersebut menjadi tolak ukur dalam menjaga kualitas notaris.
"Notaris merupakan sebagai pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan disiapkan semaksimal mungkin," katanya.
Dia juga meminta maaf kepada peserta apabila dalam pelaksanaan ujian ini banyak hal yang belum dapat terpenuhi.
"Kami sudah menyiapkan sedemikian rupa guna menyukseskan pelaksanaan ujian ini, dan bila masih ditemui kekurangan kami mohon maaf," tutup Yusfini.
Aturan ketat diterapkan untuk menghindari kecurangan. Peserta tidak diperkenankan membawa barang-barang pribadi seperti telepon dan perhiasan, yang harus disimpan di tempat khusus.
Seragam yang diwajibkan adalah kemeja putih dan celana hitam. Pelanggaran aturan ini dapat berujung pada diskualifikasi. Selain itu ruang ujian akan disterilkan dan setiap peserta harus melewati metal detektor sebelum memasuki ruangan.
Dengan pengamanan sesuai aturan yang berlaku dan sistem yang terorganisir, seleksi ini berlangsung transparan, memberikan peluang yang adil bagi seluruh peserta.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024