Prajurit TNI menggandeng Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar belajar dan bermain bersama guna memulihkan anak-anak korban banjir di kawasan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan.
Komandan Rayon Militer 09/Trumon, Kodim 0107 Aceh Selatan Kapten Inf Endang Ruhiyat di Aceh Selatan, Selasa, mengatakan belajar dan bermain bersama tersebut digelar di tempat pengungsian.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga semangat belajar anak-anak meskipun mereka berada dalam situasi sulit akibat bencana banjir," kata Endang Ruhiyat.
Sebelumnya, banjir akibat luapan Sungai Lae Soeraya, menggenangi kawasan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan. Warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka tergenang banjir.
Selain untuk memulihkan trauma anak-anak, kata dia, belajar dan bermain bersama tersebut juga bertujuan untuk memulihkan psikologis anak-anak korban banjir.
"Kami juga membagikan buku kepada mereka. Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kami terhadap dunia pendidikan dalam situasi darurat atau bencana," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan akses pendidikan kepada anak-anak korban banjir meskipun mereka tinggal di pengungsian. Dengan adanya buku-buku dan kegiatan belajar bersama, diharapkan mereka tetap bersemangat dan tidak ketinggalan pelajaran.
"Ketika terjadi bencana, anak-anak sering kali mengalami trauma dan kebingungan karena perubahan mendadak dalam lingkungan mereka," katanya.
TNI, kata dia, ketika terjadi bencana alam, tidak hanya fokus pada penanggulangan bencana seperti evakuasi atau lainnya, tetapi juga pihaknya berupaya mengurangi tekanan psikologis, terutama kepada anak-anak.
"Anak-anak adalah masa depan, Karena itu, kami harus sama menjaga semangat mereka dalam belajar. Kegiatan ini kami lakukan berkelanjutan hingga situasi kembali normal," kata Endang Ruhiyat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Komandan Rayon Militer 09/Trumon, Kodim 0107 Aceh Selatan Kapten Inf Endang Ruhiyat di Aceh Selatan, Selasa, mengatakan belajar dan bermain bersama tersebut digelar di tempat pengungsian.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga semangat belajar anak-anak meskipun mereka berada dalam situasi sulit akibat bencana banjir," kata Endang Ruhiyat.
Sebelumnya, banjir akibat luapan Sungai Lae Soeraya, menggenangi kawasan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan. Warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka tergenang banjir.
Selain untuk memulihkan trauma anak-anak, kata dia, belajar dan bermain bersama tersebut juga bertujuan untuk memulihkan psikologis anak-anak korban banjir.
"Kami juga membagikan buku kepada mereka. Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kami terhadap dunia pendidikan dalam situasi darurat atau bencana," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan akses pendidikan kepada anak-anak korban banjir meskipun mereka tinggal di pengungsian. Dengan adanya buku-buku dan kegiatan belajar bersama, diharapkan mereka tetap bersemangat dan tidak ketinggalan pelajaran.
"Ketika terjadi bencana, anak-anak sering kali mengalami trauma dan kebingungan karena perubahan mendadak dalam lingkungan mereka," katanya.
TNI, kata dia, ketika terjadi bencana alam, tidak hanya fokus pada penanggulangan bencana seperti evakuasi atau lainnya, tetapi juga pihaknya berupaya mengurangi tekanan psikologis, terutama kepada anak-anak.
"Anak-anak adalah masa depan, Karena itu, kami harus sama menjaga semangat mereka dalam belajar. Kegiatan ini kami lakukan berkelanjutan hingga situasi kembali normal," kata Endang Ruhiyat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024