Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Aceh menyatakan 350 orang petugas akan mengawasi dan memastikan kesehatan hewan kurban pada pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2017 di daerah itu.

"Petugas yang mengawasi selama tiga hari berturut-turut di berbagai lokasi penyembelihan hewan kurban," ucap Kepala Dinas Peternakan Aceh drh Zulyazaini Yahya di Banda Aceh, Kamis.

Tidak itu saja, lanjutnya, meugang atau tradisi masyarakat di Aceh dalam menyambut hari besar keagamaan, tidak luput dari pengawasan di tempat pemotongan hewan.

Totalnya petugas yang dibentuk tim di antaranya terdiri dari pemantau akan bekerja selama lima hari berturut-turut, atau mulai Rabu, (30/8) sampai Ahad (3/9).

Pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Aceh untuk menurunkan tim pemantau dan tim pengawas hewan meugang serta kurban.

"Tim bergerak ke titik-titik lokasi stok hewan untuk meugang, dan lokasi kurban itu sendiri, terutama di lokasi penyembelihan," katanya.

Zulya mengaku, pihaknya telah menyurati dinas peternakan setempat pada 23 kabupaten/kota di Aceh untuk memperketat pengawasan hewan meugang dan kurban.

Kementerian Agama menetapkan Idul Adha tahun ini jatuh pada Jumat, (1/0). Kepastian itu diperoleh, setelah dilakukan sidang isbat melibatkan sejumlah kalangan seperti ormas Islam, dan akademikus.

"Yang kami inginkan, hewan-hewan yang akan disembelih benar-benar dalam keadaan sehat. Sehingga masyarakat di Aceh yang mengonsumsi, merasa aman," tutur dia.

Direktur Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku, telah membentuk tim pengawasan hewan kurban di berbagai daerah di Tanah Air.

"Pembentukan tim itu, sebagai upaya menjamin keamanan dan kelayakan daging kurban saat pelaksanaan Idul Adha 2017," ujar Pelaksana tugas Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH Kementan, Fadjar Sumping Tjatur Rasa.


Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017