Banda Aceh (ANTARA) - Nilai kurban warga persyarikatan Muhammadiyah se Aceh pada pelaksanaan Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi mencapai angka Rp11,3 miliar.
"Berdasarkan data update terakhir 2 Juli kemarin, nilai kurban warga Muhammadiyah se Aceh tahun ini mencapai Rp11,3 miliar," kata Wakil Ketua PW Muhammadiyah Aceh M Yamin di Banda Aceh, Senin.
M Yamin menyampaikan, nilai kurban tersebut dihitung dari jumlah 994 hewan kurban yang terdiri dari 415 ekor kambing, 403 ekor sapi dan 176 ekor kerbau dari pimpinan daerah Muhammadiyah se Aceh.
"Dari 994 hewan kurban tersebut didapatkan sebanyak 53.494 tumpukan daging atau penerima manfaat dari kurban warga Muhammadiyah se-Aceh itu," ujarnya.
Untuk harga hewan kurban bervariasi, di mana berkisar antara Rp2,4juta sampai Rp3 juta per ekor, sapi Rp16 juta sampai Rp18 juta per ekor, dan kerbau dari Rp18 juta hingga Rp 21 juta per ekornya.
M Yamin merincikan, adapun 994 hewan kurban senilai Rp11,3 miliar tersebut tersebar di Aceh Tamiang 20 ekor kambing dan 30 ekor sapi dengan nilai Rp510 juta.
Kemudian, Kota Langsa senilai Rp717,5 juta (35 kambing dan 35 sapi), Aceh Utara Rp1,176 miliar (20 kambing dan 62 sapi), Lhokseumawe Rp185,1 juta (5 kambing 9 sapi), Bireuen Rp294 juta (14 kambing 13 sapi).
Kabupaten Aceh Tengah Rp56 juta (4 kambing 2 sapi), Bener Meriah Rp206,4 juta (12 kambing 6 sapi dan 2 kerbau), Aceh Tenggara Rp427,8 juta (3 kambing 21 sapi), Gayo Lues 934,3 juta (15 kambing 57 sapi), Aceh Besar Rp78 juta (1 kambing 4 sapi).
Lalu, Kota Sabang Rp38,5 juta (1 kambing 2 sapi), Kota Banda Aceh Rp317,8 juta (3 kambing 17 sapi), Simeulue Rp122,7 juta (1 kambing 1 sapi dan 7 kerbau), Aceh Barat Rp264,5 juta (24 kambing 8 sapi dan 2 kerbau).
Selanjutnya, Kabupaten Aceh Barat Daya tertinggi yakni mencapai Rp3,488 miliar (224 kambing 33 sapi dan 129 kerbau), Aceh Selatan Rp561 juta (6 kambing 27 kerbau), Kota Subulussalam Rp466,7 juta (12 kambing 26 sapi), dan terakhir Aceh Singkil senilai Rp1,460 miliar (16 kambing 77 sapi dan 9 kerbau).
Yamin menyampaikan, dari 23 kabupaten/kota se Aceh, lima daerah tidak memberikan laporan yaitu Aceh Timur, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya dan Nagan Raya. Hal itu karena warga Muhammadiyah di sana melaksanakan kurban bergabung dengan masyarakat umum.
Dalam kesempatan ini, M Yamin mengajak warga Muhammadiyah untuk terus meningkatkan kurban setiap tahunnya sehingga dapat berbagi dengan masyarakat lainnya.
"Semoga kedepannya semakin banyak warga Muhammadiyah di Aceh yang melaksanakan ibadah kurban," demikian M Yamin.